DAHSYATNYA TRANS STUDIO BANDUNG
Bandung, 9 April 2013 rombongan
PKL Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan
Bahasa dan seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Palangkaraya mengunjungi
'Indoor
Theme Park' yaitu TRANS STUDIO BANDUNG
pada jam 10:00 waktu setempat. TRANS STUDIO BANDUNG terletak berdekatan dengan
TRANS STUDIO MALL dalam satu area dan berada di bilangan Gatot Subroto,
Bandung, Jawa Barat. Saat bus pariwisata yang kami tumpangi selesai
parkir, rombongan PKL Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
mendapat pengarahan terlebih dahulu di dalam bus dari Mas edo (guide) tentang
apa yang boleh dan apa yang tidak diperbolehkan ketika berada di TRANS STUDIO
BANDUNG.
Pintu bus telah terbuka, para
mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya yang tidak sabar
ingin mencoba wahana-wahana di TRANS STUDIO BANDUNG tidak sabar ingin keluar.
Satu-persatu para
mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya mulai berjalan
menuju gedung TRANS STUDIO BANDUNG yang sangat besar. Sebelum sampai di dalam
gedung TRANS STUDIO BANDUNG para mahasiswa peserta PKL dari Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Palangkaraya ini tidak lupa
mengabadikan momen- momen ketika di TRANS STUDIO melalui lensa kamera.
TRANS
STUDIO BANDUNG adalah
Indoor Theme Park terbesar ke dua di Indonesia setelah Makassar. Trans Studio
Bandung lebih spektakuler dan lebih dahsyat dari Trans Studio yang ada di
Makassar sehingga menjadikan Trans Studio Bandung tidak hanya terbesar di
Indonesia tapi juga terbesar di dunia. Sebelum masuk kedalam wahana, para
mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya terlebih dahulu
antri kupon makan dan berbaris untuk masuk kedalam wahana.
TRANS STUDIO BANDUNG menyajikan 20 wahana
permainan dan bermacam bentuk hiburan yang terdapat dalam 3 kawasan dengan tema
yang berbeda dan unik. Studio Central, berjalanlah menyusuri kawasan ini dan
liat siapa artis yang ada di Walk of Fame? Yang menyaksikan akan dimanjakan
oleh arsitektur-arsitektur Hollywood bergaya 60-an. Penikmat seolah melangkah
di pusat negeri hiburan. Lost City, Siapkan diri para pencoba wahana untuk
berpetualang! Di kawasan ini penikmat wahana akan menempuh perjalanan yang hebat.
Selamatkan Kru Trans TV dalam ekspedisinya, masuki hutan rimba dalam safari
track. Dan yang terakhir Magic Corner,
Sentuhan Magis yang akan mempesonakan perjalanan para penikmat
wahana. Para penikmat wahana akan hanyut dalam sensasi magic yang ada di zona ini.
Suasana magic akan menyihir para penikmat wahana seketika dan membuat anda
begitu yakin terhadap hal magic yang terjadi disini.
Wahana-wahana yang terbaik di TRANS STUDIO BANDUNG adalah
sebagai berikut.
Yamaha
Racing Coaster, Wahana ini cocok untuk mereka yang ingin menguji derasnya
adrenalin karena mampu melesat dengan kecepatan 120 kilometer perjam dalam 3,5
detik. Konon wahana yang dimiliki oleh Trans Studio Bandung itu hanya tersedia
tiga unit di dunia, dua unit lainnya terpasang di Amerika Serikat.
Jelajah, Wahana ini memberikan pengalaman bertualang di
dalam hutan Afrika, bertemu dengan binatang bias, dan melewati jurang air
terjun setinggi 13 meter.
Giant Swing, Ayunan pendulum raksasa yang pertama di Indonesia
ini akan mengajak penikmat wahana berputar-putar di ketinggian 18 meter.
MARVEL superheroes 4D, Bioskop simulator berteknologi 4
dimensi pertama di dunia yang menampilkan superhero karya MARVEL seperti
Spiderman, Hulk, Iron Man, Wolverine, dan musuh-musuh mereka.
Vertigo, kincir angin raksasa yang membawa penikmat wahana
berputar 360 derajat secara vertikal.
Special Effect Action, sajian yang mengungkap rahasia
dibalik film-film action seperti ledakan, tembakan, dan semburan air.
Negeri Raksasa, mengunjungi negeri raksasa di atas awan yang
siap menjatuhkan penikmat wahana dari
ketinggian 20 meter.
Dunia
Lain, petualangan yang penuh misteri dan menyeramkan yang akan membawa penikmat
wahana ke tempat-tempat berhantu di Bandung.
Trans Science Center, Sarana bermain dan belajar ilmu sains
untuk anak-anak usia sekolah.
Trans Broadcast Museum, Menyajikan rahasia di balik produksi
program-program Trans TV dan Trans 7.
Sky Pirates, Pengalaman naik kapal bajak laut dan
berkeliling Trans Studio Bandung menggunakan 'kapal udara'.
Kong Climb, menantang tantangan dengan memanjat dinding
untuk mencuri permata yang dijaga King Kong.
Dragon Rider, menyajikan petualangan menunggang naga ala
ksatria.
Blackheart Pirate Ship, wahana ini diklaim sebagai area
softplay tematik terbesari se Asia Tenggara dengan empat area yang akan membuat
anak-anak betah bermain.
Pulau Liliput, wahana tempat bermain tematik yang khusus
untuk para balita.
Trans Car Racing, menyediakan track balapan sepanjang hampir
1 kilo meter dengan kecepatan maksimum 40 km/jam.
Trans Movie Magic, menampilkan pengalaman menonton layar
lebar yang lebih nyata kepada pengunjung.
Trans City Theatre, gedung pertunjukan mewah yang
menampilkan pertunjukan, yang diklaim, setara dengan Broadway.
Amphitheatre, menampilkan pertunjukan dengan desain
spektakuler dan efek yang spesial.
Si Bolang Adventure, merupakan sajian petualangan
berkeliling Nusantara bersama si Bolang, tokoh bocah petualang.
Para Mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Palangkaraya kebanyakan
hanya mencoba wahana Sky
Pirates, Dunia
Lain, Vertigo,
Giant Swing, Jelajah dan Yamaha Racing Coaster.
Letih mencoba wahana-wahana di
TRANS STUDIO BANDUNG
para mahasiswa
peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya beristirahat sejenak untuk
mengisi perut dan meregangkan otot-otot di tempat istirahat yang telah
disediakan. Untuk makan para mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas
Palangkaraya cukup menukarkan kupon makan dengan satu kotak konsumsi yang telah
disediakan TRANS STUDIO BANDUNG.
Setelah selesai beristirahat
beberapa mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya
melanjutkan permainan dan sebagian lagi tidak melanjutkan karena menurut mereka
simpan tenaga untuk di tempat selanjutnya. Beberapa mahasiswa peserta PKL
Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya setelah selesai makan ada yang langsung
mencoba wahana penuh adrenalin
yaitu seperti Yamaha Racing Coaster, Vertigo dan Negeri Raksasa. Wahana Negeri Raksasa akan menjatuhkan
pengunjung dari ketinggian 20 meter. Banyak mahasiswa peserta PKL
Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya yang tidak ingin menaiki wahana ini
lagi untuk kedua kalinya. Yamaha
Racing Coaster, mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas
Palangkaraya ketika menaiki wahana ini ada yang adrenalin tinggi ingin beberapa
kali mencoba wahana ini karena menurut mereka sangat seru di bawa kereta yang
memiliki kecepatan 120
kilometer perjam dalam 3,5 detik. Dan yang terakhir sebelum keluar TRANS
STUDIO BANDUNG wahana yang dijajal adalah Vertigo, wahana ini membuat beberapa
mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya enggan naik
kembali dan merasa jera karena pengunjung di bawa berputar-putar 360 derajat secara vertikal.
Sebelum kembali ke parkir bus yang kami tumpangi, para
mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya
menyempatkan mengunjungi TRANS STUDIO MALL yang berada tak jauh dari TRANS
STUDIO BANDUNG. Di TRANS STUDIO MALL para mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung
Universitas Palangkaraya masuk ke toko buku dan membeli beberapa buku yang
menunjang perkuliahan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia.
Sampai di bus pariwisata, para
mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya ribut bercerita
kepada teman masing-masing wahana apa saja yang telah dicoba. Dosen pun tak
lupa diceritakan para mahasiswa seperti layaknya teman sendiri. Hubungan
mahasiswa mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya dengan
para dosen pendamping menjadi sangat dekat tanpa ada batas.
Jam 13:00 waktu setempat
rombongan PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya meninggalkan area TRANS
STUDIO BANDUNG. Sungguh menyenangkan, meletihkan sekaligus mengesankan berada
di TRANSSTUDIO BANDUNG bagi para mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung
Universitas Palangkaraya. Mereka berharap dapat kemabi ke TRANS STUDIO BANDUNG
suatu saat nanti.
Pertanyaan
1. Apa
itu TRANS STUDIO BANDUNG?
2. Dimana
TRANS STUDIO BANDUNG?
3. Kapan mahasiswa peserta PKL
Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya mengunjungi TRANS STUDIO BANDUNG?
4. Siapa
pemandu mahasiswa peserta
PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya ketika di TRANS STUDIO BANDUNG?
5. Sebutkan
3 kawasan yang berbeda dan unik di TRANS STUDIO BANDUNG?
6. Sebutkan
wahana-wahana yang terdapat di TRANS STUDIO BANDUNG?
7. Wahana
apa saja yang dicoba para
mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya?
8. Berapa
kecepatan kereta di wahana Yamaha Racing Coaster?
9. TRANS
STUDIO BANDUNG berdekatan dengan sebuah pusat perbelanjaan. Sebutkan nama mall
tersebut dan benda apa yang dibeli mahasiswa di tempat itu?
10. Pukul
berapa rombongan mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya
meninggalkan TRANS STUDIO BANDUNG?
Jawaban
1. TRANS
STUDIO BANDUNG adalah
Indoor Theme Park terbesar ke dua di Indonesia setelah Makassar. Trans Studio
Bandung lebih spektakuler dan lebih dahsyat dari Trans Studio yang ada di
Makassar sehingga menjadikan Trans Studio Bandung tidak hanya terbesar di
Indonesia tapi juga terbesar di dunia.
2. TRANS
STUDIO BANDUNG berada
di bilangan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat.
3. 9
April 2013, rombongan PKL Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Jurusan Pendidikan Bahasa dan seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Palangkaraya mengunjungi 'Indoor
Theme Park' yaitu TRANS STUDIO BANDUNG
pada jam 10:00 waktu setempat.
4. Mas Edo adalah seorang
pemandu di TRANS STUDIO BANDUNG yang kebetulan menjadi pemandu untuk mahasiswa peserta
PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya di TRANS STUDIO BANDUNG.
5. Studio
Central, Lost City dan Magic Corner
6. Yamaha Racing Coaster, Jelajah, Giant Swing, MARVEL Superheroes 4D, Vertigo,
Special Effect Action, Negeri Raksasa, Dunia Lain, Trans Science Center, Trans
Broadcast Museum, Sky Pirates, Kong Climb, Dragon Rider, dan Blackheart Pirate
Ship.
7. Para Mahasiswa peserta PKL
Jakarta-Bandung Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Universitas Palangkaraya kebanyakan hanya mencoba wahana Sky Pirates, Dunia Lain, Vertigo, Giant Swing, Jelajah dan Yamaha Racing Coaster.
8. Wahana Yamaha Racing
Coaster mampu melesat
dengan kecepatan 120 kilometer perjam dalam 3,5 detik. Konon wahana yang
dimiliki oleh Trans Studio Bandung itu hanya tersedia tiga unit di dunia, dua
unit lainnya terpasang di Amerika Serikat.
9. Para mahasiswa peserta
PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya menyempatkan mengunjungi TRANS
STUDIO MALL yang berada tak jauh dari TRANS STUDIO BANDUNG. Di TRANS STUDIO
MALL para mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya masuk
ke toko buku dan membeli beberapa buku yang menunjang perkuliahan mahasiswa
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
10. Jam
13:00 waktu setempat rombongan PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya
meninggalkan area TRANS STUDIO BANDUNG dan melanjutklan ke tempat selanjutnya.
MONAS DI DEPAN MATA
Bagi warga negara Indonesia, Monumen Nasional yang lazim disebut
Tugu Monas sudah tidak asing lagi. Berada tepat di jantung ibukota negara dan pemerintahan
Republik Indonesia, Tugu Monas menjulang tinggi mengalahkan kemegahan bangunan-bangunan
di sekelilingnya. Banyak orang di seluruh Indonesia ingin kesana salah satunya
mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya.
Pada tanggal 10 April 2013
bertepatan dengan hari lahirnya salah seorang mahasiswa peserta PKL, para
mahasiswa dan dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia mengunjungi
Monumen Nasional. Monas yang biasanya hanya dapat dilihat dari televisi,
internet dan sebagainya kini berada di depan mata para mahasiswa peserta PKL
Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya. Menurut meraka seperti mimpi berada
di hadapan tugu monas.
Monas dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk lingga yoni.
Seluruh bangunan ini dilapisi oleh marmer. Di bagian puncak terdapat cawan yang
di atasnya terdapat lidah api dari perunggu yang tingginya 17 meter dan
diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45
kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan.
Para mahasiswa peserta
PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya datang ke Monas sekitar jam
15:00 waktu setempat. Sayangnya
mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya tidak dapat
masuk dan naik ke atas Monas karena pada jam tersebut Monas telah tutup.
Akhirnya para mahasiswa hanya berfoto-foto di sekitaran Monas.
Di Monas mahasiswa peserta PKL
Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya bertemu dengan ondel-ondel yang merupan salah satu
bagian dari Jakarta. Anak-anak yang
membawa ondel-ondel tidak mematok harga jika ingin berfoto bersama ondel-ondel.
Anak-anak yang membawa ondel-ondel hanya meminta uang seikhlasnya. Ada juga
yang menawarkan jasa foto langsung jadi dengan membayar harga yang telah
ditetapkan. Satu-dua orang mahasiwa membeli foto yang di jual itu dengan harga yang
berkisar Rp10.000,00 sampai dengan Rp15000,00.
Monas juga menjadi tempat bertemunya salah satu mahasiswa peserta
PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya dengan tantenya. Bahagia, itulah
yang dirasakan mahasiswa peserta PKL ketika bertemu keluarganya di Jakarta.
Mereka telah berkomunikasi berharap bertemu di Monas dan akhirnya benar-benar
terjadi bertemu di Monas. Perjalanan
yang sangat panjang rasanya untuk menjejakkan kaki di Monas.
Beberapa mahasiswa lain memiliki cerita
berbeda, ketika diminta kru dari salah satu stasiun televisi RCTI untuk
menyampaikan dukungan kepada kedua peserta Idola Cilik yang kebetulan telah
sampai di final Idola Cilik. Mahasiswa
yang ikut memberi dukungan merasa sangat beruntung karena wajah mereka akan
disiarkan ke seluruh Indonesia. Mimpi atau tidak, itulah yang ada di benak
mereka sekali lagi.
Waktu menunjukan pukul 17:30
waktu setempat, tiba waktunya para mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung
Universitas Palangkaraya untuk beranjak dari Monas. Sebelum meninggalkan Monas
para mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya menyempatkan
membeli oleh-oleh
untuk kerabat.
Banyak pedagang di sekitar Monas
berjualan dari kaos Monas, Miniatur Monas dan lain sebagainya. Harga yang
ditawarkan pun sangat murah dan menggoda para mahasiswa peserta PKL
Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya untuk membelinya. Kalau diperhatikan
kebanyakan dari para pedagang berasal dari Madura terlihat dari dialeknya
ketika menawarkan barang.
Akhirnya para mahasiswa dan dosen
PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya benar-benar meninggalkan Monas
untuk melanjutkan ke acara yang telah ditentukan panitia. Terasa sebentar
rasanya berada di Monas atau Monumen Nasional menurut mahasiswa peserta PKL
Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya. Mereka berharap dapat kemabali
menginjak Monas dan naik ke atas untuk melihat kota Jakarta dari atas yang
tidak sempat mereka rasakan.
Pertanyaan
1. Apa
itu Monas?
2. Pada
tanggal berapa mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya
berkunjung ke Monas?
3. Berapa
tinggi Monas dan terbuat dari apa?
4. Terbuat
dari apa lidah api yang terdapat di Monas dan berapa beratnya?
5. Pukul
berapa mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya
berkunjung ke Monas?
6. Mahasiswa
Pada peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya berkunjung ke Monas
bertemu dengan ikon kota Jakarta. Apa itu dan berapa biaya yang dikeluarkan
jika ingin mengabadikannya?
7. Beberapa
mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya diminta untuk
memberi semangat kepada peserta di acara mencari bakat. Apa nama program acara
itu dan disiarkan di stasiun televisi mana program acara itu?
8. Berasal
dari mana kebanyakan pedagang di sekitar Monas?
9. Apa
yang dilakukan mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya
sebelum meninggalkan Monas?
10. Pukul
berapa mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya
meninggalkan Monas?
Jawaban
1. Monumen Nasional yang lazim disebut
Tugu Monas merupakan menara yang memiliki tinggi 132 meter. Berada tepat di
jantung ibukota negara dan pemerintahan Republik Indonesia, Tugu Monas
menjulang tinggi mengalahkan kemegahan bangunan-bangunan di sekelilingnya.
2. Pada
tanggal 10 April 2013 bertepatan dengan hari lahirnya salah seorang mahasiswa
peserta PKL, para mahasiswa dan dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia mengunjungi Monumen Nasional. Monas yang biasanya hanya dapat
dilihat dari televisi, internet dan sebagainya kini berada di depan mata para
mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya.
3. Monas dibangun setinggi 132
meter dan berbentuk lingga yoni. Seluruh bangunan ini dilapisi oleh marmer.
4. Lidah api Monas terbuat dari
perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton.
Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api Monas terdiri atas 77
bagian yang disatukan.
5. Para mahasiswa peserta
PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya datang ke Monas sekitar jam
15:00 waktu setempat. Sayangnya
mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya tidak dapat
masuk dan naik ke atas Monas karena pada jam tersebut Monas telah tutup.
6. Di
Monas mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya bertemu
dengan ondel-ondel yang
merupan salah satu bagian dari Jakarta. Anak-anak yang membawa ondel-ondel
tidak mematok harga jika ingin berfoto bersama ondel-ondel. Anak-anak yang
membawa ondel-ondel hanya meminta uang seikhlasnya.
7. Beberapa
mahasiswa lain memiliki cerita berbeda, ketika diminta kru dari salah satu
stasiun televisi RCTI untuk menyampaikan dukungan kepada kedua peserta Idola
Cilik yang kebetulan telah sampai di final Idola Cilik.
8. Banyak
pedagang di sekitar Monas berjualan dari kaos Monas, Miniatur Monas dan lain
sebagainya. Harga yang ditawarkan pun sangat murah dan menggoda para mahasiswa
peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya untuk membelinya. Kalau diperhatikan
kebanyakan dari para pedagang berasal dari Madura terlihat dari dialeknya
ketika menawarkan barang.
9. Sebelum
meninggalkan Monas para mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas
Palangkaraya menyempatkan membeli oleh-oleh untuk kerabat.
10. Waktu
menunjukan pukul 17:30 waktu setempat, tiba waktunya para mahasiswa peserta PKL
Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya untuk beranjak dari Monas.