Bukan Sial Tapi Kurang Beruntung
Malu
, itulah yang dirasakannya ketika Hasan tahu ada kekurangan dipagi itu pada
diri temannya. Hasan tak henti terbahak-bahak tertawa melihat wajah temannya yang berbeda dari hari-hari
lainnya.
Berawal
dari Zainal seorang pria yang ganteng
tidak, jelek juga tidak , pas-pasan tepatnya pagi itu ingin berangkat menuju
sekolah dan sedang menunggu Hasan sang pahlawan bagi para penebeng (kendaraan).
Seperti biasa Enal begitu ia di sapa berpakaian alakadarnya dengan baju batik tanpa dalaman walaupun agak
sedikit robek , celana panjang , dan sepatu dengan kaos kaki yang hanya satu kali
di cuci dalam rentang waktu dua bulan.
Hasan
tiba , dengan wajah gembira Enal merasa lega akhirnya hasan datang.
“Alhamdulillah”
bibir Enal mencetus .
“apanya
Alhamdulillah nal ?“sahut Hasan
Melihat
waktu telat Enal mengajak Hasan untuk berangkat “ga kok, ayo kita berangkat san. Kayanya sudah telat ”
Sampai
di SMA Budipekerti yang merupakan
sekolah Enal dan Hasan terlihat suasana sekolah yang telah sepi Enal dan Hasan
berpikir bahwa mereka terlambat. Mereka pun mengendap-ngendap dan bersembunyi
kalau ada guru yang kemungkinan bisa melihat mereka , tapi hari itu adalah hari
yang sial bagi mereka karena ada anak kecil yang merupakan anak guru sekolah
itu melihat mereka.
“
nah ketahuan !” anak itu menegur Enal dan Hasan
Pikir
Enal pun anak itu bisa di rayu dengan uang “suuutt, jangan keras-keras. ini
sepuluh ribu untuk tutup mulut”
Anak
itu pun mengeluarkan recehan dari isi kantongnya dan berkata “nih kembaliannya.
Saya gak mau nakal bang, semua orang yang ketahuan telat juga saya tagihnya
seribu gak lebih”
Beberapa
hari kemudian mereka kembali ketika sampai di sekolah suasana sudah sepi. Kali
ini bukan anak kecil yang memergoki mereka melainkan guru sungguhan bernama pak
Asep seorang guru sejarah.
“hey,
kalian”
“maaf
pak kami telat , soalnya saya kelamaan nunggu si Hasan “
“hah
, bukannya kamu yang kelamaan buang air nal”
“sudah-sudah
, kalian ini sudah salah masih tuduh tuduhan lagi. Kalian tidak tau peraturan
sekolah pasal satu ayat satu?”
Hasan
dan Enal serempak menjawab“ tidak pak”
“dalam
peraturan itu menyebutkan bahwa sekolah hanya dilakukan pada hari senin sampai
sabtu. Ini kan hari minggu leh”
Hasan
mengucap“astafirullah nal , ngapain kamu sms aku suruh cepat-cepat ” ”Zainal Zainal”
Malu-malu
Enal menjawab “ lupa san, he”
Suasana
berubah mereka memutuskan untuk tidak pulang ke rumah melainkan pergi ke rental
ps dekat pasar.
Sampainya
di rental ps banyak orang memandang mereka. Dalam hati semua orang berpikiran
bahwa Enal dan Hasan gila atau sarap.
“woy
hari minggu nih” ujar seorang pemuda yang tak tahu namanya.
“ya
bang kami siswa teladan. Ga gila ,ga sarap ,dan ga stress.” Tegas Enal yang
merasa kesal mendengar ejekan itu.
Pemuda
itu tersenyum dan melanjutkan bermain ps
Pulang
dari rental ps Enal melihat sesosok wanita cantik yang menurutnya adalah tipe
idamannya banget. Ia terus terbayang akan kecantikan wanita itu, mungkin ini yang
namanya cinta menurut Enal. Enal sebelumnya selama hidupnya belum pernah
merasakan jatuh cinta atau pacaran. Dalam mimpi selalu dan selalu hanya wanita
itu yang muncul di mimpinya . Sempat Enal berpikir bahwa mungkin ini yang
dinamakan jodoh sekali lirik .
Suatu
ketika saat pelajaran matematika di kelas tiba kabar akan ada siswa baru masuk sekolah Enal. Siswa tersebut adalah
seorang perempuan yang pernah dilihat Enal tempo lalu yang sering ada disetiap mimpinya .
Putri
namanya , seorang siswa pindahan dari SMA Rainbow yang sering mengisi hati Enal
sejak saat itu. Kini Putri duduk di kelas XI IPA 2 berbeda dengan Enal yang
duduk dikelas XI IPS 3 namun bukan kendala buat Enal untuk berkenalan. Melalui
gombalan-gombalan yang membuat wanita jatuh kelepek-kelepek Enal berhasih
berkenalan dengan Putri.
“boleh
tau namanya ngga?”
“untuk
apa?”
“untuk
mengenal nama salah satu bidadari dari
tujuh bidadari”
“
eemm, namaku Putri , kalo kamu siapa?”
“Enal.
Kalo aku liat kamu kayanya anak dokter spesialis jantung ya?”
“
ko tau?”
“ya
tau soalnya jantungku berdetak kencang banget kalo dekat kamu”
Dari
percakapan itu ternyata yang diharapkan Enal terjadi, hati Putri mulai terbuka
dengan Enal dan akhirnya tiba dimana Enal hendak menyatakan cintanya kepada Putri
pada suatu malam.
“put”
“ya”
“tau
gak? perasaanku ke kamu tuh kaya merapi, yang bisa setiap saat meledak-ledak
setiap kamu senyum sama aku.”
“maksudnya
apa nal?”
“aku
cinta sama kamu put. Tau gak? cintaku simpel, tanpa rumus, tapi hafalan. Karena
cintaku gak terhitung dan bakal aku ingat sampai kapan pun.”
Malu-malu
menjawab “maaf ya nal, soalnya aku dari dulu sudah ada hati dengan seorang pria
, yaitu kamu.”
Senang
, itulah yang kini Enal rasakan. Tapi sayang hubungan Enal dan Putri tak bertahan lama yaitu dua minggu lewat enam
jam karena ada pihak ketiga.
Kini
Enal gelisah dan tak karuan kelakuannya setelah putus dari Putri. Sampai suatu
ketika Enal berniat mengubah penampilannya , terutama di bagian daerah bawah
hidung dan diatas bibir ,orang biasa menyebut bagian itu adalah kumis. Menurut Enal
kumis adalah aset berharga bagi pria ,
laki-laki yang tidak memiliki kumis adalah banci dan kumis juga merupakan
mahkota pria yang sangat menggoda kaum hawa.
Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Berbekal satu
alat penjepit kumis ia mulai beraksi. Niat Enal karena kumis yang telah panjang melintang ia
ingin menipiskannya dengan cara tadisional yaitu tradisi cabut kumis. Proses
pencabutan tak kunjung usai karena Enal tak cerdik dalam hal cabut mencabut. Enal
kesulitan bagian helai mana yang harus di cabut , karena jika sapai salah cabut
resiko yang terjadi ialah kumis akan
panjang sebelah. Akhirnya Enal pasrah akan kumisnya yang terus menerus panjang
sebelah dan memutuskan berhenti.
Esok
harinya saat Hasan yang menjemput Enal, Hasan
memperhatikan ada sosok Enal yang berubah. Dalam pikiran Hasan seperti
ada yang hilang dari diri Enal.
“kenapa
san ?”
“gak,
kayanya ada yang hilang nal”
Enal
sepertinya tahu apa maksud perkataan Hasan itu ” sudahlah , ayo kita berangkat
“
“nah
aku tau , kumismu nal” Hasan menegur Enal dan kemudian tertawa terbahak bahak
meliat kumis Enal yang tak karuan bentuknya.
Enal
pun menyadari bahwa ia harus berpikir sebelum bertindak , karena jika tidak ia akan merasakan akibat dari perbuatannya tersebut
yaitu malu ditertawakan Hasan dan teman lainya setiap hari selama satu minggu ,
karena dalam waktu seminggu itu kumis Enal baru dapat kembali kebentuk semula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar