Translate

Kamis, 25 Juli 2013

cerita pendek

CINTA SEORANG TEMAN

Malam itu tepatnya malam senin Tama, Nano, dan Fiki sedang nongkrong dirumah Galih. Mereka berempat mengusir sunyinya malam senin dengan bermain gitar dan bernyanyi bersama-sama. Sambil bernyanyi, Nano mengambil handphonenya dari dalam kantong dan mengetik sebuah pesan pendek yang tertuju kepada Nana.
           “ Na, ke rumah Galih donk”
Tak lama kemudian tet..tet…tet.. bunyi bunyi pesan masuk yang berasal dari handphone Nano, ternyata pesan itu dari Nana.
           “ Ngapain No??? “ balas Nana
“ Nongkrong Na, ada Tama, Galih, Fiki dan aku sendiri disini, kamu kesini aja, dari pada dirumah sendirian” balas Nano
           “ Tapi aku lagi malas jalan No”
“ Ayolah Na, katanya mau sehat, tapi kok disuruh kesini aja malas jalan, gimana sich kamu Na”
           “ Ya udah, nanti aku kerumah Galih, tapi aku makan dulu ya”
Tak lama kemudian Nana pun datang kerumah Galih dengan memakai sepeda, sesudah sampai Nana langsung duduk diantara Tama, Nano, Fiki dan Galih.
Sekarang giliran Nano yang memetik gitar & Nano menyanyikan sebuah lagu yang sangat romantis, mungkin lagu itu ditujukan kepada Nana, karena sepertinya Nano sedang menyimpan perasaan suka kepada Nana, tetapi Nana tidak menyadari hal itu.

           “ Eheeemmm” ujar Galih yang duduk didekat pintu
           “ Kamu kenapa Lih” ujar Tama yang asyik dengan handphonenya
           “ Kayaknya ada yang lagi kasmaran nih” ujar Galih kemudian
           “ Siapa Lih.siapa Lih ?? ujar Fiki dengan muka yang sangat penasaran
           “ Siapa lagi kalau bukan Nano dan Nana, hehehehe “ ujar Galih dengan muka konyolnya
           “ Ahh kamu lih, bercanda aja kerjaanmu “ ujar Tama menyahut
           “ Yeee, siapa juga yang bercanda, ini fakta..fakta tau “ kata Galih dengan muka serius
           “ Ya sudahlah lih, kok mau repot sendiri, Nana sama Nano aja gak repot “ ujar Tama
Nana dan Nano hanya bisa senyum mendengar teman-temannya berbicara seperti itu tentang mereka.
           “ Lebih baik kita nyanyi saja, dari pada kalian ributin aku  dan Nano “ ujar Nana kepada Tama, Galih dan Fiki.
Akhirnya mereka berlima pun bernyanyi, tak kerasa waktupun telah menunjukkan pukul 21.30, handphone Nana pun berbunyi, ternyata itu mamanya yang nelpon menyuruh nana untuk pulang.
Nana pun pulang & Tama, Nano dan Fiki juga pulang dari rumah Galih.
           “ Hati- hati ya teman semuanya “ ujar Galih kepada mereka berempat.
           “ Siiippp “ ujar Fiki
Sesampai dirumah, Nano memasukkan motor kedalam rumahnya & setelah itu Nano langsung masuk kedalam kamar, diambilnya handphone dari dalam kantongnya dan diketiknya sebuah pesan singkat yang tertuju kepada Nana.

           “ Na, kamu udah sampai rumah belum “ ujar Nano
           “ Udah No, kamu udah sampai juga kan “ balas nana
           “ Alhamdulilah udah juga na. Na, sebenarnya pada saat dirumah Galih aku mau mengatakan sesuatu kepada kamu, tapi tidak enak sama teman-teman tadi tuh”
           “ Kamu mau bicara apa, No, lewat sms aja lah, biar cepet “
           “ Rasanya kurang pas kalau lewat sms nih na, akau maunya langsung bertemu kamu”
           “ Ya sudah kalau kamu gak mau lewat sms bilangnya,besok aja disekolah kamu bilangnya, ini kan udah malam, kamu tidur ya, No “
           “ Iya na, kamu tidur juga ya” balas nano
           Keesokkan harinya Nano dan Nana bertemu disekolah, tapi sikap Nano terlihat beda kepada nana tidak seperti biasanya, hal ini membuat nana heran dan bingung,dalam hati nana bertanya-tanya
           “ Ada apa dengan nano, kok sikapnya beda banget, gak seperti biasanya, dasar cowok aneh, katanya mau bilang sesuatu ke aku, tapi kok dia malah diem aja” ujar Nana dalam hati.
Disekolah mereka berdua tidak tegur sapa antara satu dengan yang lain, hal ini membuat teman-teman yang lain merasa ada apa-apa dengan Nana dan Nano,teman-teman yang lain mulai curiga kalau Nano mempunyai perasaan suka kepada Nana.
Setelah pulang dari sekolah Nana pun segera masuk kamar dan mengambil handphonenya dan segera diketiknya pesan pendek untuk Nano.
           “ No, katanya kamu mau mengatakan sesuatu kepada aku, tapi kenapa sikap kamu kok beda sama aku tadi disekolah, kayanya kamu menghindar banget dari aku”
 Tak beberapa kemudian Nano membalas pesan singkat dari nana
           “ Maaf,Na, bukannya aku gak mau dekat kamu pada saat disekolah, tapi aku malu sama teman-teman”
           “ Kamu malu kenapa, No??”
           “Ada aja”
           “ Aku penasaran, No, kamu mau bicara apa sich sama aku, dari tadi malam katanya nanti-nanti terus, tapi pas ketemu sama aku kamu juga gak ngomong-ngomong, lewat sms aja lah bilangnya”
Akhirnya Nano pun mulai menceritakan perasaannya kepada Nana.
           “ Sebenarnya aku tuh suka dan sayang sama kamu, Na, kalau kamu suka juga sama aku alhamdulilah, tapi kalau tidak ya gak apa-apa juga, yang penting kamu tahu perasaan aku sama kamu itu gimana, Na, maunya aku langsung bilang sama kamu tapi karena waktunya tidak ada makanya aku hanya bisa mengungkapkannya hanya lewat sms ini aja”
Nana pun terkejut setelah membaca pesan singkat dari Nano.
           “ Truss, kenapa kamu malu sama temen-temen dan menghindar dari aku??”
           “ Mereka tuh suka ngolokin aku kalau aku mau dekat sama kamu, Na, makanya aku malu”
           “ Ya ampun, No No, ngapain juga harus malu, mereka kan cuma bercanda”
Beberapa hari kemudian Nano duduk berdua sama Nana, Nano pun bertanya kepada Nana.
           “ Na, kamu mau gak jadian sama aku “
Nana terkejut mendengar Nano bicara seperti itu.
           “ No, sebenarnya aku juga suka dan sayang sama kamu, tapi aku belum bisa jadi pacar kamu untuk saat ini, karena aku belum siap untuk disakiti lagi seperti dulu” ujar Nana
           “ Aku tidak akan pernah menyakiti kamu, Na”
           “ No, mungkin kamu memang tidak akan menyakitiku, tapi aku masih belum siap, aku belum siap, No, ku harap kamu ngerti apa yang ku rasakan” ujar Nana yang menatap Nano.
Nano hanya terdiam mendengar jawaban dari Nana dan Nanopun tetap setia menunggu jawaban Ya dari Nana sampai kapanpun
Akhirnya mereka berdua tahu perasaan mereka masing-masing seperti apa dan Nana memutuskan untuk hanya berteman dulu sama Nano, Nana merasa belum siap untuk disakiti untuk yang kesekian kalinya.
Nana megatakan kepada Nano kalau kita mempunyai rasa suka dan sayang pada seseorang, hendaknya kita menjaga perasaan itu,dan mempunyai rasa suka dan sayang tidak selalu harus pacaran.


          


Tidak ada komentar:

Posting Komentar