Translate

Kamis, 21 November 2013

Struktur Lahir sebuah Naskah Drama


Struktur lahir dari sebuah naskah drama merupakan struktur atau susunan yang dapat dilihat secara langsung pada teks naskah drama. Struktur lahir tersebut merupakan salah satu ciri pembeda naskah drama dengan karya sastra jenis lainnya (puisi dan prosa). Meskipun begitu, struktur lahir naskah drama yang dijelaskan di sini bukanlah sebuah pakem atau ketentuan yang mutlak, namun hanya sebuah panduan untuk memahami bentuk dari naskah drama pada umumnya. Selain itu, juga untuk menambah wawasan bagi penulis pemula mengenai bentuk atau struktur lahir dari naskah drama.
Adapun bentuk atau struktur lahir dari naskah drama adalah sebagai berikut.

1. Judul
Judul merupakan gambaran lengkap dari permasalahan utama (tematik). Judul juga bisa menjadi sebuah ekpresi yang mewujud dalam metafora. Selain itu, judul juga bisa merupakan pengabadian nama dari tokoh utama ceritanya. Biasanya judul naskah drama dibuat semenarik mungkin sehingga mudah diingat dan menimbulkan rasa ingin.

Beberapa contoh dari judul naskah drama adalah "JPRET" (Putu Wijaya), "Sumur Tanpa Dasar" (Arifin C. Noer), "Sampek & Engtay" (N. Riantiarno), dan lain sebagainya.

2. Anotasi
Anotasi atau catatan atau kramagung adalah keterangan pengadeganan, setting, maupun lakuan dari tokoh dalam naskah drama. Sebaiknya anotasi itu singkat, padat, memandu, dan inspiratif. Hindari pula anotasi yang terlalu bertele-tele atau bersayap karena ini adalah panduan, bukan sebuah narasi seperti dalam cerpen atau novel. Anotasi yang terlalu lengkap juga bisa membatasi imajinasi dan daya kreasi dari kreator pertunjukan.
Contoh cuplikan dari anotasi antara lain sebagai berikut.

a. Anotasi pengadeganan dan setting dari naskah "Monumen" (Indra Tranggono)

...........
Panggung pertunjukan ini berbentuk procenium. Di bagian belakang tengah panggung, berdiri set monumen. Di depan set monumen itu menjuntai layar putih (yang bisa diangkat dan diturunkan sesuai kebutuhan). Di panggung bagian samping kanan dan kiri, terletak level yang posisi keduanya tidak harus simetris.

Di kain putih terpapar slide atau film dokumenter pidato Bung Tomo;
Disusul Slide/ film: adegan kolosal perjuangan rakyat/tentara rakyat. Poster-poster ”merdeka atau mati”
Disusul Slide/film: pembacaan teks pidato Bung Karno
Disusul Slide/film: adegan kolosal rapat raksasa merayakan kemerdekaan
Disusul Slide/film: keriuhan kota metropolitan

Lampu black out

..........

b. Anotasi lakuan tokoh dari naskah "Datang dan Pergi" (Samuel Beckett)

Flo : Apa pendapatmu tentang Vi? Ru : Kulihat sedikit berubah. (Flo bergeser menuju ke tengah tempat duduk, berbisik di telinga Ru. Terkejut) Oh!
(Mereka saling pandang, Flo menempelkan jari di bibirnya)
Ru   : Dia tidak menyadari?. Flo : Semoga tidak. (Vi masuk Flo dan Ru kembali menghadap depan mulai berlagak. Vi duduk di kanan. Sunyi.) hanya duduk-duduk seperti dulu kita lakukan. Di halaman bermain Miss Wade…

(kalimat dalam kurung di antara dialog tersebut merupakan anotasi lakuan tokoh)

3. Dialog
Dialog merupakan kata atau kalimat yang diucapkan oleh tokoh dalam naskah drama. Dialog sendiri berarti percakapan antara dua orang atau lebih. Tapi, pada naskah monolog percakapan tersebut dilakukan antara tokoh dengan dirinya sendiri atau dengan penonton. Dialog dengan dirinya sendiri tersebut disebut solilokui.
Apakah semua naskah drama harus ada dialognya? Tidak. "Laku Tanpa Kata" (Samuel Beckett) merupakan  naskah drama yang hanya terdiri dari anotasi-anotasi saja.

Dialog juga sering disebut dengan line atau wawancang.

4. Pembagian Babak dan Adegan Babak merupakan permasalah besar yang menjadi pembentuk cerita dari naskah drama. Babak sendiri merupakan kumpulan dari adegan-adegan yang menjadi bagian dari sebuah cerita. Sementara adegan adalah peristiwa-peristiwa kecil yang terikat pada babak.
Berikut ini adalah beberapa contoh model pembagian babak.

a. Model 1
Model ini termasuk model lama. Model ini diperkenalkan oleh Wiliam Shakespeare. Dia membagi naskah drama dalam LIMA BABAK atau "Lima Permasalahan".

Babak Pertama. Penjelasan dari narator mengenai latar belakang tokoh-tokoh, waktu dan lokasi peristiwa, dan harapan dari pengarangnya. Babak Kedua. Lakon berkembang, masalah datang. Babak Ketiga. Pro dan kontra terjadi, konflik tercipta. Babak Keempat. Klimaks dari permasalahan dan anti-klimaks menuju jalan keluar. Babak Kelima. Penyelesaian. Lakon ditutup oleh narator, yang biasanya ikut memandu jalannya lakon, memandu penonton untuk memahami, bahkan ikut menafsir isi lakon dan mengomentarinya.
b. Model 2
Model ini juga termasuk model lama. Pembagian babak terbagi menurut setting tempat atau setting waktu.

c. Model 3
Model ini sering disebut sebagai "Adegan Prancis". Para penulis Prancis biasanya membagi babak berdasarkan pemunculan tokoh baru. Model ini juga termasuk model lama.

d. Model 4
Model ini tidak menggunakan babak atau adegan, namun hanya simbol-simbol (angka atau huruf), sebagai tanda pembagi, misal: SATU, DUA, TIGA, dan seterusnya. Atau 1, 2, 3, dan seterusnya. Atau I, II, III, dan seterusnya.


Selain keempat hal tersebut sebaiknya juga ditambahkan sinopsis dan nama-nama peran (dramatic persona) pada bagian awal setelah judul untuk memberikan gambaran secara umum pada pembaca.

Disarikan dari:
"Kitab Teater" karya Nano Riantiarno.

PKL Jakatra Bandung 8-11 April 2013



DAHSYATNYA TRANS STUDIO BANDUNG



Bandung, 9 April 2013 rombongan PKL Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Palangkaraya mengunjungi 'Indoor Theme Park' yaitu  TRANS STUDIO BANDUNG pada jam 10:00 waktu setempat. TRANS STUDIO BANDUNG terletak berdekatan dengan TRANS STUDIO MALL dalam satu area dan berada di bilangan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat. Saat bus pariwisata yang kami tumpangi selesai parkir, rombongan PKL Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia mendapat pengarahan terlebih dahulu di dalam bus dari Mas edo (guide) tentang apa yang boleh dan apa yang tidak diperbolehkan ketika berada di TRANS STUDIO BANDUNG.
            Pintu bus telah terbuka, para mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya yang tidak sabar ingin mencoba wahana-wahana di TRANS STUDIO BANDUNG tidak sabar ingin keluar.
 Satu-persatu para mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya mulai berjalan menuju gedung TRANS STUDIO BANDUNG yang sangat besar. Sebelum sampai di dalam gedung TRANS STUDIO BANDUNG para mahasiswa peserta PKL dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Palangkaraya ini tidak lupa mengabadikan momen- momen ketika di TRANS STUDIO melalui lensa kamera.
            TRANS STUDIO BANDUNG adalah Indoor Theme Park terbesar ke dua di Indonesia setelah Makassar. Trans Studio Bandung lebih spektakuler dan lebih dahsyat dari Trans Studio yang ada di Makassar sehingga menjadikan Trans Studio Bandung tidak hanya terbesar di Indonesia tapi juga terbesar di dunia. Sebelum masuk kedalam wahana, para mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya terlebih dahulu antri kupon makan dan berbaris untuk masuk kedalam wahana.

TRANS STUDIO BANDUNG menyajikan 20 wahana permainan dan bermacam bentuk hiburan yang terdapat dalam 3 kawasan dengan tema yang berbeda dan unik. Studio Central, berjalanlah menyusuri kawasan ini dan liat siapa artis yang ada di Walk of Fame? Yang menyaksikan akan dimanjakan oleh arsitektur-arsitektur Hollywood bergaya 60-an. Penikmat seolah melangkah di pusat negeri hiburan. Lost City, Siapkan diri para pencoba wahana untuk berpetualang! Di kawasan ini penikmat wahana akan menempuh perjalanan yang hebat. Selamatkan Kru Trans TV dalam ekspedisinya, masuki hutan rimba dalam safari track. Dan yang terakhir Magic Corner, Sentuhan Magis yang akan mempesonakan perjalanan para penikmat wahana. Para penikmat wahana akan hanyut dalam sensasi magic yang ada di zona ini. Suasana magic akan menyihir para penikmat wahana seketika dan membuat anda begitu yakin terhadap hal magic yang terjadi disini.
Wahana-wahana yang terbaik di TRANS STUDIO BANDUNG adalah sebagai berikut.
Yamaha Racing Coaster, Wahana ini cocok untuk mereka yang ingin menguji derasnya adrenalin karena mampu melesat dengan kecepatan 120 kilometer perjam dalam 3,5 detik. Konon wahana yang dimiliki oleh Trans Studio Bandung itu hanya tersedia tiga unit di dunia, dua unit lainnya terpasang di Amerika Serikat.

Jelajah, Wahana ini memberikan pengalaman bertualang di dalam hutan Afrika, bertemu dengan binatang bias, dan melewati jurang air terjun setinggi 13 meter.
Giant Swing, Ayunan pendulum raksasa yang pertama di Indonesia ini akan mengajak penikmat wahana berputar-putar di ketinggian 18 meter.
MARVEL superheroes 4D, Bioskop simulator berteknologi 4 dimensi pertama di dunia yang menampilkan superhero karya MARVEL seperti Spiderman, Hulk, Iron Man, Wolverine, dan musuh-musuh mereka.
Vertigo, kincir angin raksasa yang membawa penikmat wahana berputar 360 derajat secara vertikal.
Special Effect Action, sajian yang mengungkap rahasia dibalik film-film action seperti ledakan, tembakan, dan semburan air.
Negeri Raksasa, mengunjungi negeri raksasa di atas awan yang siap menjatuhkan penikmat wahana  dari ketinggian 20 meter.
Dunia Lain, petualangan yang penuh misteri dan menyeramkan yang akan membawa penikmat wahana ke tempat-tempat berhantu di Bandung.
Trans Science Center, Sarana bermain dan belajar ilmu sains untuk anak-anak usia sekolah.
Trans Broadcast Museum, Menyajikan rahasia di balik produksi program-program Trans TV dan Trans 7.
Sky Pirates, Pengalaman naik kapal bajak laut dan berkeliling Trans Studio Bandung menggunakan 'kapal udara'.
Kong Climb, menantang tantangan dengan memanjat dinding untuk mencuri permata yang dijaga King Kong.
Dragon Rider, menyajikan petualangan menunggang naga ala ksatria.
Blackheart Pirate Ship, wahana ini diklaim sebagai area softplay tematik terbesari se Asia Tenggara dengan empat area yang akan membuat anak-anak betah bermain.
Pulau Liliput, wahana tempat bermain tematik yang khusus untuk para balita.
Trans Car Racing, menyediakan track balapan sepanjang hampir 1 kilo meter dengan kecepatan maksimum 40 km/jam.
Trans Movie Magic, menampilkan pengalaman menonton layar lebar yang lebih nyata kepada pengunjung.
Trans City Theatre, gedung pertunjukan mewah yang menampilkan pertunjukan, yang diklaim, setara dengan Broadway.
Amphitheatre, menampilkan pertunjukan dengan desain spektakuler dan efek yang spesial.
Si Bolang Adventure, merupakan sajian petualangan berkeliling Nusantara bersama si Bolang, tokoh bocah petualang.
Para Mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Palangkaraya kebanyakan hanya mencoba wahana Sky Pirates, Dunia Lain, Vertigo, Giant Swing, Jelajah dan Yamaha Racing Coaster.
Letih mencoba wahana-wahana di TRANS STUDIO BANDUNG  para mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya beristirahat sejenak untuk mengisi perut dan meregangkan otot-otot di tempat istirahat yang telah disediakan. Untuk makan para mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya cukup menukarkan kupon makan dengan satu kotak konsumsi yang telah disediakan TRANS STUDIO BANDUNG.
Setelah selesai beristirahat beberapa mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya melanjutkan permainan dan sebagian lagi tidak melanjutkan karena menurut mereka simpan tenaga untuk di tempat selanjutnya. Beberapa mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya setelah selesai makan ada yang langsung mencoba wahana penuh adrenalin yaitu seperti Yamaha Racing Coaster, Vertigo dan Negeri Raksasa. Wahana Negeri Raksasa akan menjatuhkan pengunjung dari ketinggian 20 meter. Banyak mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya yang tidak ingin menaiki wahana ini lagi untuk kedua kalinya.  Yamaha Racing Coaster, mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya ketika menaiki wahana ini ada yang adrenalin tinggi ingin beberapa kali mencoba wahana ini karena menurut mereka sangat seru di bawa kereta yang memiliki kecepatan 120 kilometer perjam dalam 3,5 detik. Dan yang terakhir sebelum keluar TRANS STUDIO BANDUNG wahana yang dijajal adalah Vertigo, wahana ini membuat beberapa mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya enggan naik kembali dan merasa jera karena pengunjung di bawa berputar-putar 360 derajat secara vertikal.
Sebelum kembali ke parkir bus yang kami tumpangi, para mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya menyempatkan mengunjungi TRANS STUDIO MALL yang berada tak jauh dari TRANS STUDIO BANDUNG. Di TRANS STUDIO MALL para mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya masuk ke toko buku dan membeli beberapa buku yang menunjang perkuliahan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Sampai di bus pariwisata, para mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya ribut bercerita kepada teman masing-masing wahana apa saja yang telah dicoba. Dosen pun tak lupa diceritakan para mahasiswa seperti layaknya teman sendiri. Hubungan mahasiswa mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya dengan para dosen pendamping menjadi sangat dekat tanpa ada batas.
Jam 13:00 waktu setempat rombongan PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya meninggalkan area TRANS STUDIO BANDUNG. Sungguh menyenangkan, meletihkan sekaligus mengesankan berada di TRANSSTUDIO BANDUNG bagi para mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya. Mereka berharap dapat kemabi ke TRANS STUDIO BANDUNG suatu saat nanti.


Pertanyaan
1.      Apa itu TRANS STUDIO BANDUNG?
2.      Dimana TRANS STUDIO BANDUNG?
3.      Kapan mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya mengunjungi TRANS STUDIO BANDUNG?
4.      Siapa pemandu mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya ketika di TRANS STUDIO BANDUNG?
5.      Sebutkan 3 kawasan yang berbeda dan unik di TRANS STUDIO BANDUNG?
6.      Sebutkan wahana-wahana yang terdapat di TRANS STUDIO BANDUNG?
7.      Wahana apa saja yang dicoba para mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya?
8.      Berapa kecepatan kereta di wahana Yamaha Racing Coaster?
9.      TRANS STUDIO BANDUNG berdekatan dengan sebuah pusat perbelanjaan. Sebutkan nama mall tersebut dan benda apa yang dibeli mahasiswa di tempat itu?
10.  Pukul berapa rombongan mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya meninggalkan TRANS STUDIO BANDUNG?
Jawaban
1.      TRANS STUDIO BANDUNG adalah Indoor Theme Park terbesar ke dua di Indonesia setelah Makassar. Trans Studio Bandung lebih spektakuler dan lebih dahsyat dari Trans Studio yang ada di Makassar sehingga menjadikan Trans Studio Bandung tidak hanya terbesar di Indonesia tapi juga terbesar di dunia.
2.      TRANS STUDIO BANDUNG berada di bilangan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat.
3.      9 April 2013, rombongan PKL Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Palangkaraya mengunjungi 'Indoor Theme Park' yaitu  TRANS STUDIO BANDUNG pada jam 10:00 waktu setempat.
4.      Mas Edo adalah seorang pemandu di TRANS STUDIO BANDUNG yang kebetulan menjadi pemandu untuk mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya di TRANS STUDIO BANDUNG.
5.      Studio Central, Lost City dan Magic Corner
6.      Yamaha Racing Coaster,  Jelajah, Giant Swing, MARVEL Superheroes 4D, Vertigo, Special Effect Action, Negeri Raksasa, Dunia Lain, Trans Science Center, Trans Broadcast Museum, Sky Pirates, Kong Climb, Dragon Rider, dan Blackheart Pirate Ship.
7.      Para Mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Palangkaraya kebanyakan hanya mencoba wahana Sky Pirates, Dunia Lain, Vertigo, Giant Swing, Jelajah dan Yamaha Racing Coaster.
8.      Wahana Yamaha Racing Coaster mampu melesat dengan kecepatan 120 kilometer perjam dalam 3,5 detik. Konon wahana yang dimiliki oleh Trans Studio Bandung itu hanya tersedia tiga unit di dunia, dua unit lainnya terpasang di Amerika Serikat.
9.      Para mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya menyempatkan mengunjungi TRANS STUDIO MALL yang berada tak jauh dari TRANS STUDIO BANDUNG. Di TRANS STUDIO MALL para mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya masuk ke toko buku dan membeli beberapa buku yang menunjang perkuliahan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
10.  Jam 13:00 waktu setempat rombongan PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya meninggalkan area TRANS STUDIO BANDUNG dan melanjutklan ke tempat selanjutnya.



MONAS DI DEPAN MATA
Bagi warga negara Indonesia, Monumen Nasional yang lazim disebut Tugu Monas sudah tidak asing lagi. Berada tepat di jantung ibukota negara dan pemerintahan Republik Indonesia, Tugu Monas menjulang tinggi mengalahkan kemegahan bangunan-bangunan di sekelilingnya. Banyak orang di seluruh Indonesia ingin kesana salah satunya mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya.
Pada tanggal 10 April 2013 bertepatan dengan hari lahirnya salah seorang mahasiswa peserta PKL, para mahasiswa dan dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia mengunjungi Monumen Nasional. Monas yang biasanya hanya dapat dilihat dari televisi, internet dan sebagainya kini berada di depan mata para mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya. Menurut meraka seperti mimpi berada di hadapan tugu monas.
Monas dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk lingga yoni. Seluruh bangunan ini dilapisi oleh marmer. Di bagian puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat lidah api dari perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan.
Para mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya datang ke Monas sekitar jam 15:00  waktu setempat. Sayangnya mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya tidak dapat masuk dan naik ke atas Monas karena pada jam tersebut Monas telah tutup. Akhirnya para mahasiswa hanya berfoto-foto di sekitaran Monas.
Di Monas mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya bertemu dengan ondel-ondel yang merupan salah satu bagian dari Jakarta.  Anak-anak yang membawa ondel-ondel tidak mematok harga jika ingin berfoto bersama ondel-ondel. Anak-anak yang membawa ondel-ondel hanya meminta uang seikhlasnya. Ada juga yang menawarkan jasa foto langsung jadi dengan membayar harga yang telah ditetapkan. Satu-dua orang mahasiwa membeli foto yang di jual itu dengan harga yang berkisar Rp10.000,00 sampai dengan Rp15000,00.
Monas juga menjadi tempat bertemunya salah satu mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya dengan tantenya. Bahagia, itulah yang dirasakan mahasiswa peserta PKL ketika bertemu keluarganya di Jakarta. Mereka telah berkomunikasi berharap bertemu di Monas dan akhirnya benar-benar terjadi bertemu di Monas.  Perjalanan yang sangat panjang rasanya untuk menjejakkan kaki di Monas.  
Beberapa mahasiswa lain memiliki cerita berbeda, ketika diminta kru dari salah satu stasiun televisi RCTI untuk menyampaikan dukungan kepada kedua peserta Idola Cilik yang kebetulan telah sampai di final Idola Cilik.  Mahasiswa yang ikut memberi dukungan merasa sangat beruntung karena wajah mereka akan disiarkan ke seluruh Indonesia. Mimpi atau tidak, itulah yang ada di benak mereka sekali lagi.
Waktu menunjukan pukul 17:30 waktu setempat, tiba waktunya para mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya untuk beranjak dari Monas. Sebelum meninggalkan Monas para mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya menyempatkan membeli oleh-oleh untuk kerabat.
Banyak pedagang di sekitar Monas berjualan dari kaos Monas, Miniatur Monas dan lain sebagainya. Harga yang ditawarkan pun sangat murah dan menggoda para mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya untuk membelinya. Kalau diperhatikan kebanyakan dari para pedagang berasal dari Madura terlihat dari dialeknya ketika menawarkan barang.
Akhirnya para mahasiswa dan dosen PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya benar-benar meninggalkan Monas untuk melanjutkan ke acara yang telah ditentukan panitia. Terasa sebentar rasanya berada di Monas atau Monumen Nasional menurut mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya. Mereka berharap dapat kemabali menginjak Monas dan naik ke atas untuk melihat kota Jakarta dari atas yang tidak sempat mereka rasakan.
Pertanyaan
1.      Apa itu Monas?
2.      Pada tanggal berapa mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya berkunjung ke Monas?
3.      Berapa tinggi Monas dan terbuat dari apa?
4.      Terbuat dari apa lidah api yang terdapat di Monas dan berapa beratnya?
5.      Pukul berapa mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya berkunjung ke Monas?
6.      Mahasiswa Pada peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya berkunjung ke Monas bertemu dengan ikon kota Jakarta. Apa itu dan berapa biaya yang dikeluarkan jika ingin mengabadikannya?
7.      Beberapa mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya diminta untuk memberi semangat kepada peserta di acara mencari bakat. Apa nama program acara itu dan disiarkan di stasiun televisi mana program acara itu?
8.      Berasal dari mana kebanyakan pedagang di sekitar Monas?
9.      Apa yang dilakukan mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya sebelum meninggalkan Monas?
10.  Pukul berapa mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya meninggalkan Monas?
Jawaban
1.      Monumen Nasional yang lazim disebut Tugu Monas merupakan menara yang memiliki tinggi 132 meter. Berada tepat di jantung ibukota negara dan pemerintahan Republik Indonesia, Tugu Monas menjulang tinggi mengalahkan kemegahan bangunan-bangunan di sekelilingnya.
2.      Pada tanggal 10 April 2013 bertepatan dengan hari lahirnya salah seorang mahasiswa peserta PKL, para mahasiswa dan dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia mengunjungi Monumen Nasional. Monas yang biasanya hanya dapat dilihat dari televisi, internet dan sebagainya kini berada di depan mata para mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya.
3.      Monas dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk lingga yoni. Seluruh bangunan ini dilapisi oleh marmer.
4.      Lidah api Monas terbuat dari perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan.
5.      Para mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya datang ke Monas sekitar jam 15:00  waktu setempat. Sayangnya mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya tidak dapat masuk dan naik ke atas Monas karena pada jam tersebut Monas telah tutup.
6.      Di Monas mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya bertemu dengan ondel-ondel yang merupan salah satu bagian dari Jakarta. Anak-anak yang membawa ondel-ondel tidak mematok harga jika ingin berfoto bersama ondel-ondel. Anak-anak yang membawa ondel-ondel hanya meminta uang seikhlasnya.
7.      Beberapa mahasiswa lain memiliki cerita berbeda, ketika diminta kru dari salah satu stasiun televisi RCTI untuk menyampaikan dukungan kepada kedua peserta Idola Cilik yang kebetulan telah sampai di final Idola Cilik.
8.      Banyak pedagang di sekitar Monas berjualan dari kaos Monas, Miniatur Monas dan lain sebagainya. Harga yang ditawarkan pun sangat murah dan menggoda para mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya untuk membelinya. Kalau diperhatikan kebanyakan dari para pedagang berasal dari Madura terlihat dari dialeknya ketika menawarkan barang.
9.      Sebelum meninggalkan Monas para mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya menyempatkan membeli oleh-oleh untuk kerabat.
10.  Waktu menunjukan pukul 17:30 waktu setempat, tiba waktunya para mahasiswa peserta PKL Jakarta-Bandung Universitas Palangkaraya untuk beranjak dari Monas.

Logo Penyuluhan 2013 Pendidikan dan Sastra Indonesia




PBSI Universitas Palangkaraya


Hasil Photoshop Farint Ahmat










Rabu, 20 November 2013

Menentukan unsur mimesis atau mimetik dalam naskah Aduh Ujang



Menentukan unsur mimesis atau mimetik dalam naskah Aduh Ujang
Semenjak orang mempelajari seni, seni dianggap sebagai cermin dari kenyataan. Sejauh seni itu bisa menggambarkan kenyataan, seni dianggap semakin baik. Inilah yang dimaksud dengan penafsiran mimetik.
Mimesis berasal dari kata mimicry yang artinya menirukan. Mimesis (KBBI, 2008: 915) berarti tiruan perilaku atau peristiwa antarmanusia. Teori ini pertama diutarakan oleh Plato dan Aristoteles dan dari abad ke abad sangat memengaruhi teori-teori mengenai seni dan sastra di Eropa.
Unsur yang mimesis terdapat pada dialog
ABAH :
sebenarnya abah teh pengen ngomong sama kamu!
UJANG :
ngomong aja atuh bah, ujang kan anak abah!
Dalam dialog tersebut tidak ada yang ganjil karena sesuai dengan peniruan kehidupan nyata dan sesuai dengan mimesis.
EUIS :
oh iya akang, ini euis bawain makanan kesukaan akang, pisang rebus.
UJANG :
eleh-eleh euis, pakai ngrepotin segala, tau aja kalau akang suka pisang rebus, nuhun atuh! Akang makan yah
EUIS :
mangga atuh

UJANG :
nyi euis nggak makan?
EUIS :
euis mah sudah kenyang, biar akang saja
Pada dialog di atas sesuai dengan kehidupan yang nyata karena orang yang diberi makanan yang disukainya pasti akan memakannya. Tindakan Ujang pada dialog di atas sangat sesuai dengan kenyataan.
Unsur yang tidak mimesis terdapat pada dialog
 ABAH :
ujang! Abah teh kepengen lihat kamu sukses, jadi orang, punya masa depan, jangan sampai kayak abahmu ini, SD saja nggak lulus, bisanya Cuma nyangkul, hidup pas-pasan Cuma buat makan.
UJANG :
abah! Kita teh mesti bersyukur. Kan masih banyak orang lain yang hidupnya lebih susah dari kita.

Pada dialog antara Abah dan Ujang terlihat Abah yang mengharapkan Ujang menjadi orang sukses dibantah Ujang dengan membandingkan keadaan mereka dengan orang yang memiliki keadaan berada di bawah mereka. Seharusnya Ujang termotivasi untuk lebih giat lagi agar sukses dan dapat membantu keluarga mereka.


UJANG :
itu kan dulu abah, sekarang zaman sudah berubah, nggak bisa disamakan atuh abah!
ABAH :
tapi abah sudah membicarakannya dengan juragan Broto, dan mereka sudah setuju!
UJANG :
pokoknya ujang masih ingin ngrawat abah, ngrawat emak!!
ABAH :
kamu tuh ya, susah kalau dibilangin, nggak pernah dengar apa kata orang tua.
Dalam dunia nyata tindakan anak melawan perintah ayahnya adalah tindakan  tidak baik dan tidak seharusnya seperti itu. Tindakan yang sesuai adalah anak menurut dengan perintah orangtuanya. Naskah Aduh Ujang dalam dialog di atas terdapat tindakan Ujang yang melawan perintah Abah. Itu tidak sesuai dengan keaadan sebenarnya.
Jadi dalam suatu naskah drama terdapat kejadian yang sesuai dan tidak sesuai dengan keadaan nyata.