Menentukan unsur mimesis atau
mimetik dalam naskah Aduh Ujang
Semenjak orang mempelajari seni, seni dianggap
sebagai cermin dari kenyataan. Sejauh seni itu bisa menggambarkan kenyataan,
seni dianggap semakin baik. Inilah yang dimaksud dengan penafsiran mimetik.
Mimesis berasal dari kata mimicry yang artinya
menirukan. Mimesis (KBBI, 2008: 915) berarti tiruan perilaku atau peristiwa
antarmanusia. Teori ini pertama diutarakan oleh Plato dan Aristoteles dan dari
abad ke abad sangat memengaruhi teori-teori mengenai seni dan sastra di Eropa.
Unsur
yang mimesis terdapat pada dialog
ABAH :
sebenarnya
abah teh pengen ngomong sama kamu!
UJANG :
ngomong
aja atuh bah, ujang kan anak abah!
Dalam
dialog tersebut tidak ada yang ganjil karena sesuai dengan peniruan kehidupan
nyata dan sesuai dengan mimesis.
EUIS :
oh
iya akang, ini euis bawain makanan kesukaan akang, pisang rebus.
UJANG :
eleh-eleh
euis, pakai ngrepotin segala, tau aja kalau akang suka pisang rebus, nuhun
atuh! Akang makan yah
EUIS :
mangga
atuh
UJANG :
nyi
euis nggak makan?
EUIS :
euis
mah sudah kenyang, biar akang saja
Pada
dialog di atas sesuai dengan kehidupan yang nyata karena orang yang diberi
makanan yang disukainya pasti akan memakannya. Tindakan Ujang pada dialog di
atas sangat sesuai dengan kenyataan.
Unsur
yang tidak mimesis terdapat pada dialog
ABAH
:
ujang!
Abah teh kepengen lihat kamu sukses, jadi orang, punya masa depan, jangan
sampai kayak abahmu ini, SD saja nggak lulus, bisanya Cuma nyangkul, hidup
pas-pasan Cuma buat makan.
UJANG :
abah!
Kita teh mesti bersyukur. Kan masih banyak orang lain yang hidupnya lebih susah
dari kita.
Pada dialog antara Abah dan Ujang terlihat Abah yang
mengharapkan Ujang menjadi orang sukses dibantah Ujang dengan membandingkan
keadaan mereka dengan orang yang memiliki keadaan berada di bawah mereka.
Seharusnya Ujang termotivasi untuk lebih giat lagi agar sukses dan dapat
membantu keluarga mereka.
UJANG :
itu
kan dulu abah, sekarang zaman sudah berubah, nggak bisa disamakan atuh abah!
ABAH :
tapi
abah sudah membicarakannya dengan juragan Broto, dan mereka sudah setuju!
UJANG :
pokoknya
ujang masih ingin ngrawat abah, ngrawat emak!!
ABAH :
kamu
tuh ya, susah kalau dibilangin, nggak pernah dengar apa kata orang tua.
Dalam dunia nyata tindakan anak melawan perintah ayahnya
adalah tindakan tidak baik dan tidak
seharusnya seperti itu. Tindakan yang sesuai adalah anak menurut dengan
perintah orangtuanya. Naskah Aduh Ujang dalam dialog di atas terdapat tindakan
Ujang yang melawan perintah Abah. Itu tidak sesuai dengan keaadan sebenarnya.
Jadi dalam suatu naskah drama terdapat kejadian yang
sesuai dan tidak sesuai dengan keadaan nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar