Translate

Rabu, 20 November 2013

Menentukan unsur mimesis atau mimetik dalam naskah Aduh Ujang



Menentukan unsur mimesis atau mimetik dalam naskah Aduh Ujang
Semenjak orang mempelajari seni, seni dianggap sebagai cermin dari kenyataan. Sejauh seni itu bisa menggambarkan kenyataan, seni dianggap semakin baik. Inilah yang dimaksud dengan penafsiran mimetik.
Mimesis berasal dari kata mimicry yang artinya menirukan. Mimesis (KBBI, 2008: 915) berarti tiruan perilaku atau peristiwa antarmanusia. Teori ini pertama diutarakan oleh Plato dan Aristoteles dan dari abad ke abad sangat memengaruhi teori-teori mengenai seni dan sastra di Eropa.
Unsur yang mimesis terdapat pada dialog
ABAH :
sebenarnya abah teh pengen ngomong sama kamu!
UJANG :
ngomong aja atuh bah, ujang kan anak abah!
Dalam dialog tersebut tidak ada yang ganjil karena sesuai dengan peniruan kehidupan nyata dan sesuai dengan mimesis.
EUIS :
oh iya akang, ini euis bawain makanan kesukaan akang, pisang rebus.
UJANG :
eleh-eleh euis, pakai ngrepotin segala, tau aja kalau akang suka pisang rebus, nuhun atuh! Akang makan yah
EUIS :
mangga atuh

UJANG :
nyi euis nggak makan?
EUIS :
euis mah sudah kenyang, biar akang saja
Pada dialog di atas sesuai dengan kehidupan yang nyata karena orang yang diberi makanan yang disukainya pasti akan memakannya. Tindakan Ujang pada dialog di atas sangat sesuai dengan kenyataan.
Unsur yang tidak mimesis terdapat pada dialog
 ABAH :
ujang! Abah teh kepengen lihat kamu sukses, jadi orang, punya masa depan, jangan sampai kayak abahmu ini, SD saja nggak lulus, bisanya Cuma nyangkul, hidup pas-pasan Cuma buat makan.
UJANG :
abah! Kita teh mesti bersyukur. Kan masih banyak orang lain yang hidupnya lebih susah dari kita.

Pada dialog antara Abah dan Ujang terlihat Abah yang mengharapkan Ujang menjadi orang sukses dibantah Ujang dengan membandingkan keadaan mereka dengan orang yang memiliki keadaan berada di bawah mereka. Seharusnya Ujang termotivasi untuk lebih giat lagi agar sukses dan dapat membantu keluarga mereka.


UJANG :
itu kan dulu abah, sekarang zaman sudah berubah, nggak bisa disamakan atuh abah!
ABAH :
tapi abah sudah membicarakannya dengan juragan Broto, dan mereka sudah setuju!
UJANG :
pokoknya ujang masih ingin ngrawat abah, ngrawat emak!!
ABAH :
kamu tuh ya, susah kalau dibilangin, nggak pernah dengar apa kata orang tua.
Dalam dunia nyata tindakan anak melawan perintah ayahnya adalah tindakan  tidak baik dan tidak seharusnya seperti itu. Tindakan yang sesuai adalah anak menurut dengan perintah orangtuanya. Naskah Aduh Ujang dalam dialog di atas terdapat tindakan Ujang yang melawan perintah Abah. Itu tidak sesuai dengan keaadan sebenarnya.
Jadi dalam suatu naskah drama terdapat kejadian yang sesuai dan tidak sesuai dengan keadaan nyata.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar