Translate

Sabtu, 25 November 2017

4. BAB III Metode Penelitian



BAB III
METODE PENELITIAN

3.1  Pendekatan Penelitian
Arikunto (2010: 185) menyatakan bahwa pendekatan adalah cara yang digunakan dalam pengumpulan data atau cara yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Sebabnya, tujuan penelitian merupakan harapan dalam setiap penelitian. Pendekatan penelitian merupakan cara yang digunakan dalam pengumpulan data juga cara untuk mencapai tujuan penelitian.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah  pendekatan kuantitatif. Menurut Djojosuroto (2000: 2) pendekatan kuantitatif  menggunakan pengukuran dan analisis yang dikuantitatifkan, dengan menggunakan analisis statistik dan model matematik. Pendekatan ini digunakan dalam penerapan model pembelajaran pair checks pada pembelajaran menulis paragraf persuasi advertensi pada siswa kelas x semester II SMAN 1 Kotawaringin Lama tahun pembelajaran 2015/2016.
Metode penelitian adalah cara yang diatur dan digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena data-data yang digunakan berupa fakta berwujud angka-angka atau data hasil tes yang digunakan untuk menganalisis data pembelajaran pada bagian implikasi hasil penelitian. Data yang berupa angka tersebut adalah data aktivitas siswa dan guru, serta hasil belajar siswa kelas X Semester II SMAN 1 Kotawaringin Lama pada pembelajaran 2015/2016 menulis paragraf persuasi advertensi. Data tersebut diperoleh melalui lembar observasi dan tes belajar siswa yang telah disediakan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Penelitian deskriptif tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan serta tidak ada uji hipotesis sebagaimana yang terdapat pada penelitian eksperiman (Arikunto. 2010: 309).
Melalui pendekatan kuantitatif dan metode deskriptif dapat diperoleh gambaran mengenai penerapan model pembelajaran pair checks pada pembelajaran menulis paragraf persuasi advertensi siswa kelas X semester II SMAN 1 Kotawaringin Lama tahun pembelajaran 2015/2016.

3.2 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah sebuah rencana, sebuah garis besar tentang bagaimana peneliti akan memahami bentuk hubungan antara variabel yang diteliti. Oleh karena itu, sebelum melaksanakan penelitian perlu adanya rancangan penelitian, sehingga penelitian ini dapat terlaksana dan terarah. Tahap penelitian ini diawali instrumen, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan perangkat tes unjuk kerja, serta menyusun lembar observasi aktivitas siswa dan guru.
            Tahap selanjutnya yaitu melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran pair checks yang berpedoman pada rencana pelaksanaan pem- belajaran yang telah disusun. Sebelum melaksanakan pembelajaran diadakan pretes untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis paragraf persuasi advertensi, dari kegiatan ini dapat diketahui seberapa besar pengetahuan dan kemampuan siswa tentang materi yang berhubungan dengan menulis paragraf persuasi. Dalam proses belajar mengajar pada setiap akhir pertemuan diadakan tes hasil belajar siswa.
Observasi atau pengamatan dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa dan guru dalam selama proses pembelajaran sebagai upaya untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan. Observasi atau pengamatan dilakukan oleh dua orang pengamat dengan mengamati jalannya proses belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran pair checks. Dari hasil observasi tersebut, data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk mengetahui aktivitas siswa dan aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam menulis paragraf persuasi advertensi setelah menerapkan model pembelajaran pair checks dengan memperhatikan waktu yang tersedia. Tes hasil belajar siswa dalam penelitian ini berupa soal prates dan postes. Soal prates diberikan sebelum model pembelajaran pair checks diterapkan. Sedangkan soal postes diberikan setelah model pembelajaran dilaksanakan. Hasil tes tersebut kemudian dihitung dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dan diinterpretasikan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis paragraf persuasi advertensi sebelum dan sesudah model pembelajaran pair checks diterapkan.

3.3  Definisi Operasional Variabel Penelitian
Penelitian ini diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan. Variabel dalam penelitian ini adalah model pembelajaran pair checks, aktivitas siswa, aktivitas guru, dan hasil belajar siswa. Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.      Aktivitas siswa kelas X semester II SMAN 1 Kotawaringin Lama tahun pembelajaran 2015/2016 dalam kegiatan menulis paragraf persuasi advertensi dengan model pembelajaran pair checks?
2.      Aktivitas guru kelas X semester II SMAN 1 Kotawaringin Lama dalam kegiatan menulis paragraf persuasi advertensi dengan model pembelajaran pair checks?
3.      Hasil belajar siswa kelas X semester II SMAN 1 Kotawaringin Lama dalam kegiatan menulis paragraf persuasi advertensi dengan model pembelajaran pair checks?
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
            Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2010: 173).  Hal ini sejalan dengan pendapat Margono (2010:118) yang menyatakan bahwa populasi adalah seluruh data yang menjadi pusat perhatian penelitian dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Jadi, populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya. Kalau setiap manusia memberikan suatu data, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama dengan banyaknya manusia.
            Berhubungan dengan penelitian ini, populasi subjek adalah siswa kelas X semester II SMAN 1 Kotawaringin Lama tahun Pembelajaran 2015/2016 terdiri dari 4 kelas berjumlah 104 siswa, masing-masing kelas berjumlah 25-28 orang
Tabel 2
Sebaran Populasi
Kelas
Siswa Laki-laki
Siswa Perempuan
Jumlah
X-1
X-2
X-3
X-4
10
7
9
9
16
18
16
19
26
25
25
28
JUMLAH
35
69
104
Sumber: Bagian tata usaha SMA Negeri 1 Kotawaringin Lama, Januari 2016

3.4.2 Sampel
Menurut Arikunto (2010:179) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Masalah sampel dalam suatu penelitian timbul disebabkan hal berikut ini.
1.      Penelitian bermaksud mereduksi objek penelitian sebagai akibat dari besarnya jumlah populasi, sehingga sebagian saja dari populasi.
2.      Penelitian bermaksud mengadakan generalisasi dari hasil-hasil kepenelitiannya, dalam arti mengenakan kesimpulan-kesimpulan kepada objek, gejala, atau kejadian yang lebih luas.
Berpedoman dengan pengertian di atas, teknik yang digunakan untuk menentukan sampel dalam penelitian ini adalah cluster random sampling. Pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling dilakukan dengan cara undian kelas sebagai berikut.
1.         Mengikutsertakan kelas X yang terdiri atas empat kelas.
2.         Nama kelas ditulis pada potongan kertas kecil, kemudian digulung.
3.         Semua gulungan kertas tersebut diletakkan dalam kotak kemudian diundi.
4.         Kelas yang keluar ketika diundi adalah kelas X2 yang akan dijadikan sampel.
3.5  Data Penelitian
3.5.1  Data
  Menurut Arikunto (2010: 91), data ialah hasil pencatatan penelitian yang berupa fakta, sehingga dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi. Fakta-fakta yang diperlukan dalam penelitian adalah fakta yang dapat dipertanggungjawab- kan keabsahannya. Kaitannya dengan penelitian, data yang diperoleh ialah data yang berkaitan dengan tujuan penelitian.
            Berdasarkan dengan tujuan penelitian, maka data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data kuantitatif  yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka yang diperoleh dari aktivitas siswa, aktivitas guru dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran.
          Data dalam penelitian ini terdiri dari dua data. Data penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari objek penelitian secara lagsung yaitu (1) Nilai atau angka yang menunjukkan aktivitas siswa kelas X Semester II SMAN 1 Kotawaringin Lama tahun pembelajaran 2015/2016 dalam kegiatan menulis paragraf persuasi advertensi dengan model pembelajaran pair checks. (2)Nilai atau angka yang menunjukkan aktivitas guru kelas X semester II SMAN 1 Kotawaringin Lama tahun pembelajaran 2015/2016 dalam kegiatan pembelajaran menulis paragraf persuasi advertensi dengan menerapkan model pembelajaran pair checks. (2) Nilai atau angka yang menunjukkan hasil belajar siswa kelas X semester II SMAN 1 Kotawaringin Lama tahun pembelajaran 2015/2016  dalam kegiatan menulis paragraf persuasi advertensi dengan model pembelajaran pair checks.
          Data sekunder diperoleh dari tidak langsung dari objek melainkan diperoleh dari pihak lain yaitu berupa (1) hasil observasi (2) dokumentasi (3) studi literatur yang dilakukan terhadap banyak buku dan (4) catatan yang berhubungan dengan penelitian serta (5) referensi yang diperoleh dari internet.

3.6 Instrumen Penelitian
            Instrumen adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik. Dalam arti lebih cermat, lengkap, sistematis, sehingga mudah diolah (Arikunto, 2010: 151).

3.6.1 Jenis Instrumen
          Pada umumnya penelitian akan berhasil apabila banyak instrumen, sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (masalah) diperoleh melalui instrumen. Instrumen sebagai alat pengumpul data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data yang empiris sebagai mana adanya. Data yang salah atau tidak menggambarkan data empiris bisa menyesatkan peneliti, sehingga kesimpulan penelitian yang ditarik/dibuat peneliti bisa keliru (Margono, 2010: 155). 
          Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar aktivitas siswa, lembar aktivitas guru selama kegiatan belajar-mengajar dan hasil belajar siswa ketika mengikuti pembelajaran menulis paragraf persuasi advertensi.
3.6.1.1 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
Lembar pengamatan aktivitas dirancang untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas siswa selama proses belajar berlangsung. Instrumen diisi oleh dua orang pengamat, yaitu satu orang guru Bahasa Indonesia dan satu orang mahasiswa Universitas Palangkaraya yang sudah menempuh PPL II dan sedang menyusun tugas akhir. Mereka duduk di kelas dan mengamati seluruh kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir dan melingkari salah satu item yang tersedia pada lembar observasi.

3.6.1.2 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru
Lembar pengamatan aktivitas guru ini berisi tentang penilaian terhadap kemampuan guru dalam mengaplikasikan langkah-langkah pembelajaran dan model pembelajaran pair checks. Instrumen diisi oleh dua orang pengamat, yaitu satu orang guru Bahasa Indonesia dan satu orang mahasiswa Universitas Palangkaraya yang sudah menempuh PPL II dan sedang menyusun tugas akhir. Mereka duduk di kelas dan mengamati seluruh kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir  dan melingkari salah satu item yang tersedia pada  lembar observasi.

3.6.1.3 Tes Hasil Belajar  
Tes dibuat untuk mengukur kemampuan kognitif siswa, instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran pair checks. Instrumen tersebut berupa tes unjuk kerja.
Tes hasil belajar diselenggarakan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai oleh suatu bentuk pengajaran bahasa. Hasil belajar yang dicoba, diungkap melalui tes hasil belajar dengan mengacu pada hasil pengajaran secara keseluruhan pada akhir penyelenggaraan, atau sebagian saja daripadanya. Sebagai tes yang menitikberatkan perhatiannya pada hasil yang telah dicapai oleh suatu bentuk pengajaran. Tes hasil belajar memiliki kaitan yang erat dengan apa yang telah diajarkan. Kaitan ini terutama dalam hal isi tes harus secara jelas mencerminkan isi pengajaran yang secara nyata telah diselenggarakan. 

3.6.2 Validitas Instrumen
Arikunto (2010: 211), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Butir soal tes akhir dalam penelitian ini divalidasi melalui validitas isi. Validitas isi menuntut adanya kesesuaian isi antara kemampuan yang ingin diukur dan tes yang digunakan untuk mengukurnya. Kesesuaian isi tercermin pada jenis kemampuan yang dituntut untuk mengerjakan tes, dibandingkan dengan jenis kemampuan yang dijadikan sasaran pengukuran (Djiwandono, 1996: 92).
Perlu diingat tuntutan kesesuaian cakupan bahan ini tidak pernah dapat dipenuhi dengan begitu saja memasukkan seluruh bahan pengajaran ke dalam tes, karena untuk itu diperlukan suatu bentuk tes yang sangat panjang. Dalam hal ini, kesesuaian cakupan bahan hanya dapat diupayakan melalui sampel dari seluruh bahan yang seharusnya dicakup, atau yang telah dicakup, dalam pengajaran yang diselenggarakan.
Objek yang hendak diukur dan akan diungkap oleh tes haruslah dibatasi terlebih dahulu kawasan perilakunya secara seksama dan konkret. Batasan-batasan tersebut adalah sebagai berikut.
1.    Materi
a.    Rumusan butir tes sesuai dengan indikator.
b.    Batasan jawaban yang dituju sudah jelas.
c.    Isi materi yang akan ditayangkan sesuai dengan tujuan pengukuran.
d.   Isi materi yang akan ditayangkan sesuai dengan kurikulum.
2.    Konstruksi
a.    Rumusan butir tes sudah menggunakan kata tanya/perintah yang menuntut jawaban/uraian singkat.
b.    Rumusan butir tes tidak menimbulkan penafsiran ganda.
3.    Bahasa
a.    Rumusan butir tes sudah menggunakan bahasa yang sederhana sehingga komunikatif.
b.    Rumusan butir tes tidak menimbulkan salah pengertian.
c.    Butir tes menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Berdasarkan batasan-batasan tersebut, penilai dapat menyatakan valid atau tidaknya suatu soal. Butir tes divalidasi oleh tiga orang validator, yaitu dua orang Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Palangkaraya, dan satu orang guru bidang studi bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Kotawaringin Lama. Apabila dua orang menyatakan valid pada suatu soal, maka soal tes tersebut dikatakan valid.
3.6.2.1 Reliabilitas Instrumen
            Sebuah tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat memberikan hasil tetap dan ajeg, artinya jika digunakan pada sejumlah subjek yang sama pada lain waktu hasilnya akan relatif tetap. Berhubungan dengan tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes berbentuk esai, maka perhitungan kadar yang reliabilitas menggunakan rumus Alpa Cronbach (Nurgiyantoro, 2010:171) berikut.
 r =
Keterangan:
r                       : Reliabilitas Instrumen
k                      : Jumlah butir soal
                 : Jumlah varian butir soal
St2                    : Variasi total (untuk seluruh butir tes)
Klasifikasi reliabilitas menurut Djiwandono (1996: 154) adalah sebagai berikut.
Amat tinggi     antara 0,90 sampai 1,00
Tinggi              antara 0,70 sampai 0,89
Sedang                        antara 0,50 sampai 0,69
Rendah            antara 0,30 sampai 0,49
Amat rendah kurang 0,30
=
=
=
          Berdasarkan perhitungan tersebut, reliabilitas instrumen penelitian diperoleh 0,79 dengan klasifikasi tinggi.
3.7    Teknik Pengumpulan Data
       Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data tentang aktivitas siswa dan guru serta hasil kegiatan belajar dengan menerapkan model pembelajaran pair checks dalam pembelajaran menulis paragraf persuasi advertensi kelas X semester II tahun pembelajaran 2015/2016 SMAN 1 Kotawaringin Lama. Data mengenai aktivitas siswa dan guru dikumpulkan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Data mengenai hasil belajar siswa dikumpulkan melalui tes.
Tes
       Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam menulis paragraf persuasi advertensi setelah menerapkan model pembelajaran pair checks dengan memperhatikan alokasi waktu yang tersedia. Tes juga bertujuan untuk mengetahui apakah siswa memahami materi dengan menerapkan model pembelajaran pair checks
Observasi
       Observasi atau pengamatan dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Secara garis besar yang dilakukan dalam observasi adalah aktivitas siswa selama proses belajar mengajar berlangsung (lampiran). Aktivitas guru dalam mengaplikasikan langkah-langkah pengajaran dengan model pembelajaran pair checks.

 3.8 Teknik Analisis Data
       Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif. Teknik analisis data kuantitaf digunakan untuk menganalisis data berupa angka-angka yang merupakan nilai yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas siswa dan guru serta tes hasil belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran pembelajaran pair check.
       Analisis data hasil belajar dalam pembelajaran menulis persuasi advertensi dengan model pembelajaran pair checks menggunakan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Setelah data tersebut terkumpul, maka perlu dilakukan analisis data. Analisis data ini dilakukan menggunakan teknik analisis kuantitatif untuk menjelaskan tingkat keberhasilan siswa dalam menulis persuasi advertensi berdasarkan hasil tes yang dilakukan. Jenis analisis kuantitatif mengacu kepada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kriteria ini ditetapkan berdasarkan tiga komponen, yaitu kompleksitas (kesukaran dan kerumitan), daya dukung dan intake (kemampuan akademis siswa). Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) tersebut diperoleh dengan berpedoman kepada hal sebagai berikut.
1. Kompleksitas                          :       Tinggi              = 50-64
                                                            Sedang            = 65-80
                                                            Rendah            = 81-100
2. Daya dukung                          :       Tinggi              = 81-100
                                                            Sedang            = 65-80
                                                            Rendah            = 50-64
3. Intake                                      :       Tinggi              = 81-100
                                                            Sedang            = 65-80
                                                            Rendah            = 50-64

Berdasarkan penetapan kriteria di atas, dibuat rumusan KKM sebagai berikut.
            Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka KKM yang dicapai adalah sebagai berikut.
Tabel 3
Kriteria Ketuntasan Minimal
Kompetensi Dasar/Indikator
Kriteria Ketuntasan Minimal
Kompleksitas
Daya Dukung
Intake
Nilai KKM
Menulis paragraf persuasi

1.      Merangkai kerangka paragraf persuasi yang sesuai dengan aspek kerangka paragraf persuasi

2.      Menyusun kembali kerangka paragraf yang telah dirangkai menjadi paragraf persuasi advertensi yang sesuai dengan aspek kerangka paragraf persuasi




73








73








76








76









76








76

















Data yang diperoleh dari hasil belajar siswa dengan kriteria ketercapaian sebagai berikut.

Indikator I                                                       Indikator II
Sangat tuntas  : 90-100                                   Sangat tuntas  : 90-100
Tuntas             : 75-89                                     Tuntas             : 75-89
Tidak tuntas    : 0-74                                       Tidak tuntas    : 0-74


a.      Aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran menulis paragraf persuasi advertensi dengan menggunakan model pembelajaran pair checks
Analisis aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran menulis persuasi advertensi dengan menggunakan model pembelajaran Pair Checks, dengan menggunakan rumus Santyasa (2000: 19).

Keterangan
R   : persentase aktivitas tercapai
P   : jumlah aktivitas masing-masing bagian tersedia
F   : jumlah seluruh aktivitas                                    
Hasil persentase aktivitas tersebut kemudian ditafsirkan menggunakan kriteria penafsiran data sesuai kriteria seperti di bawah ini.
Tabel 4
Tafsiran Persentase Aktivitas Siswa dan Guru
Skor
Tafsiran
0-24
25-74
75-89
90-100
Sangat tidak baik
Tidak baik
Baik
Sangat baik


Tidak ada komentar:

Posting Komentar