Translate

Sabtu, 25 November 2017

5. BAB IV Hasil dan Pembahasan



BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian
   Hasil penelitian yang dipaparkan berikut ini diambil dari data aktivitas siswa, aktivitas guru dan hasil belajar siswa yang terdiri dari hasil pretes dan postes. Pretes adalah tes yang dilaksanakan sebelum siswa mendapat informasi atau penjelasan dari peneliti tentang materi yang diujikan, sedangkan postes adalah tes yang dilaksanakan setelah siswa mendapat informasi atau penjelasan dari peneliti tentang materi yang diujikan.
4.2 Data Penelitian
            Data yang diperlihatkan dalam penelitian ini adalah data yang terekam dalam lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi aktivitas guru dan data hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar model pembelajaran Pair Checks. Adapun pengamatan tersebut dilakukan oleh dua orang pengamat, yaitu guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Kotawaringin Lama yaitu Maslan, S.Pd. dan satu orang mahasiswa Universitas Palangkaraya yang sudah menempuh mata kuliah PPL II yaitu M. Hengki Kurniawan.
4.2.1 Data Aktivitas Siswa
            Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil pengamatan aktivitas siswa. Pengamatan dilakukan oleh dua orang pengamat, yaitu guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Kotawaringin Lama yaitu Maslan, S.Pd. dan satu orang mahasiswa Universitas Palangkaraya yang sudah menempuh mata kuliah PPL II yaitu M. Hengki Kurniawan. Data hasil pengamatan aktivitas siswa diperoleh selama kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran Pair Checks.
Hasil pengamatan aktivitas siswa pada proses belajar dengan model pembelajaran Pair Checks dapat dilihat pada tabel 7 berikut.
Tabel 5
Aktivitas Siswa pada Penerapan Model Pembelajaran Pair Checks

Aktivitas Siswa

Pengamat 1

Pengamat 2
Rata-rata
Persentase aktivitas siswa yang dicapai
Tafsiran
1.    Perhatian siswa
3
3
3
75%
Baik
2.    Partisipasi siswa
3
3
3
75%
Baik
3.    Respon siswa ketika model pembelajaran Pair Checks  dilaksanakan
4
4
4
100%
Baik Sekali
4.    Berdiskusi
4
3
3,5
87,5%
Baik sekali
5.    Memahami materi
4
4
4
100%
Baik Sekali
Jumlah
18
17
17,5
87,5%
Baik Sekali

Berdasarkan data pengamatan aktivitas siswa yang ditunjukkan pada tabel di atas, dapat terlihat persentase aktivitas yang tercapai. Perhatian siswa terhadap pelajaran dengan rata-rata 3 sebesar 75%, partisipasi siswa terhadap pelajaran dengan rata-rata 3 sebesar 75%. Respon siswa ketika model pembelajaran dilaksanakan dengan rata-rata 4 sebesar 100%. Berdiskusi dengan rata-rata 3,5 sebesar 87,5% dan memahami materi dengan rata-rata 4 sebesar 100%. Dengan demikian hasil pengamatan secara keseluruhan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran menunjukan rata-rata 17,5 dengan presentase 87,5% dengan tafsiran baik sekali.


4.2.1.1 Hasil Aktivitas Siswa
            Hasil dari dua pengamat aktivitas siswa sebagai berikut. Aktivitas perhatian siswa terhadap pelajaran 75%, partisipasi siswa terhadap pelajaran sebesar 75%, respon siswa ketika model pembelajaran Pair Checks dilaksanakan 100%, berdiskusi/mengerjakan LKS 87,5%, dan memahami materi 100%. Dengan demikian hasil pengamatan secara keseluruhan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran menunjukan rata-rata 17,5 dengan presentase 87,5% dengan tafsiran baik sekali.
Berdasarkan tabel di atas persentase guru menjelaskan materi pembelajaran paragraf persuasi dengan rata-rata 3,5 dengan persentase aktivitas guru  mencapai 87,5%, dan guru membagi Siswa berkelompok berpasangan sebangku, dengan rata-rata 3 dengan persentase 75%, untuk guru membimbing dan memberikan arahan atas hasil kerja siswa dengan rata-rata 4 dengan persentase 100%, untuk guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami siswa mencapai rata-rata 3,5 dengan persentase 87,5%, serta untuk guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran mencapai rata-rata 4 dengan persentase 100%. Dengan demikian hasil pengamatan secara keseluruhan aktivitas guru dalam memberikan pengajaran menunjukan rata-rata 18 dengan presentase 90% dengan tafsiran baik sekali.
4.2.1.2 Pembahasan Hasil Penelitian Aktivitas Siswa
Poin-poin aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan model pembelajaran Pair Checks ini adalah sebagai berikut.
1.    Perhatian siswa, yaitu pandangan mata tertuju ke depan, memerhatikan dengan tekun hal-hal yang sedang disampaikan, mencatat bagian-bagian pelajaran yang penting, memberikan respon saat guru menjelaskan dan menanyakan materi yang dijelaskan apabila tidak atau kurang dipahami.
2.    Partisipasi siswa, yaitu memberikan respon terhadap materi (pertanyaan-pertanyaan) yang disampaikan, menanyakan hal-hal yang belum dipahami, berlatih melakukan kegiatan tertentu (menulis), berbagi ide dan pengalaman dalam membahas suatu permasalahan.
3.    Partisipasi siswa terhadap model pembelajaran, yaitu ikut terlibat ketika model pembelajaran dilaksanakan, memberikan respon yang baik saat model pembelajaran dilaksanakan, memperhatikan dengan sungguh-sungguh ketika teman melaksanakan model, senang karena akan belajar berpasangan.
4.    Kerja sama siswa dalam pasangan, yaitu siswa aktif mengikuti kegiatan kerja sama siswa dalam pasangan dengan teman pasangannya, ketika mereka kegiatan kerja sama siswa dalam pasangan aktif menyelesaikan tugasnya. Siswa melakukan kerjasama agar pekerjaan mereka cepat selesai dengan hasil yang bagus dan siswa yang sudah mengerti menjelaskan kepada pasangannya hasil tugas mereka. 
5.    Memahami materi, yaitu memahami materi dengan sungguh-sungguh, memahami materi dan dapat memberikan contoh dengan tepat. Memahami materi dengan baik dan dapat mengembangkannya, memahami materi dengan baik dan dapat menerapkannya dengan tepat secara sistematis.
Berdasarkan tabel 7 tersebut, persentase aktivitas perhatian siswa mendapat poin rata-rata 3 dengan persentase tercapai sebesar 75% dan aktivitas partisipasi siswa mendapat poin rata-rata 3 dengan persentase tercapai sebesar 75%. Aktivitas selanjutnya, yang dinilai adalah aktivitas respon siswa ketika model pembelajaran dilaksanakan, aktivitas ini mendapat poin rata-rata 4 dengan persentase tercapai sebesar 100%, untuk aktivitas kegiatan kerja sama siswa dalam pasangan, mendapat poin rata-rata 3,5 dengan persentase tercapai sebesar 87,5%, untuk aktivitas memahami materi mendapat poin rata-rata 4 dengan persentase tercapai sebesar 100%. Dengan demikian hasil pengamatan secara keseluruhan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran menunjukan rata-rata 17,5 dengan presentase 87,5% dengan tafsiran baik sekali.
4.2.2 Data Aktivitas Guru
            Hasil pengamatan aktivitas guru dalam proses belajar mengajar dengan penerapan model pembelajaran Pair Checks pada penelitian ini dihitung dari pengamat 1 dan 2 adalah sebagai berikut.
Tabel 6
Aktivitas Guru pada Penerapan Model Pembelajaran Pair Checks

Aktivitas Guru

Pengamat 1

Pengamat 2
Rata-rata
Persentase aktivitas siswa yang dicapai
Tafsiran
1.      Guru menjelaskan materi pembelajaran paragraf persuasi.
3
4
3,5
87,5%
Baik Sekali
2.      Guru membagi Siswa berkelompok berpasangan sebangku,
3
3
3
75%
Baik
3.      Guru membimbing dan memberikan arahan atas hasil kerja siswa.
4
4
4
100%
Baik
4.      Guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami siswa.
4
3
3,5
87,5%
Baik Sekali
5.      Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.
4
4
4
100%
Baik Sekali
Jumlah
18
18
18
90%
Baik Sekali
                            
            Berdasarkan tabel di atas persentase guru menjelaskan materi pembelajaran paragraf persuasi dengan rata-rata 3,5 dengan persentase aktivitas guru  mencapai 87,5%, dan guru membagi Siswa berkelompok berpasangan sebangku, dengan rata-rata 3 dengan persentase 75%, untuk guru membimbing dan memberikan arahan atas hasil kerja siswa dengan rata-rata 4 dengan persentase 100%, untuk guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami siswa mencapai rata-rata 3,5 dengan persentase 87,5%, serta untuk guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran mencapai rata-rata 4 dengan persentase 100%. Dengan demikian hasil pengamatan secara keseluruhan aktivitas guru dalam memberikan pengajaran menunjukan rata-rata 18 dengan presentase 90% dengan tafsiran baik sekali.
4.2.2.1 Hasil Aktivitas Guru
            Pada bagian aktivitas guru ada pun hasil dari dua orang pengamat untuk aktivitas guru menjelaskan materi pembelajaran paragraf persuasi 87,5%, guru membagi Siswa berkelompok berpasangan sebangku sebesar 75%, persentase aktivitas guru membimbing dan memberikan arahan atas hasil kerja siswa yaitu sebesar 100%, guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami siswa 87,5%, serta untuk guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yaitu sebesar 100%. Dengan demikian hasil pengamatan secara keseluruhan aktivitas guru dalam memberikan pengajaran menunjukan rata-rata 18 dengan presentase 90% dengan tafsiran baik sekali.


4.2.2.2  Pembahasan Hasil Aktivitas Guru
Berdasarkan observasi yang dilakukan dua orang pengamat semua indikator aktivitas yang kemungkinan muncul telah dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran Pair Checks. Pada lembar observasi yang telah dilaksanakan pada aktivitas guru yaitu sebagai berikut.
1.    Aktivitas guru menjelaskan materi pembelajaran paragraf persuasi yang dilihat dari cara perhatian pengajar ketika menyampaikan dan menerapkan materi kepada siswa, sehingga siswa benar-benar memerhatikan materi dan memahami materi yang disampaikan. Menegur apabila ada siswa yang berbicara dengan teman sebangkunya dengan tidak memerhatikan guru.
2.    Aktivitas guru membagi siswa berkelompok berpasangan sebangku yaitu membagi siswa dalam pasangan sesuai model pembeajaran. Model pembelajaran Pair Checks mengharuskan siswa dibagi berpasangan. Berpasangan ini agar siswa lebih leluasa mengekspor pikirannya karena hanya dihadapkan pada teman pasangannya.
3.    Aktivitas guru membimbing dan memberikan arahan atas hasil kerja siswa yaitu memberi kejelasan atas hasil siswa. Kejelasan ini dimaksudkan untuk memberi arahan kepada siswa agar jelas.
4.    Aktivitas guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami siswa yaitu memerhatikan siswa ketika bekerja berpasangan, memberi arahan apabila siswa kurang paham.
5.    Aktivitas guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran dan evaluasi yaitu melakukan penarikan kesimpulan dari proses pembelajaran dan menilai penguasaan siswa dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa, menilai penguasaan siswa melalui kemampuan dalam menulis.
Berdasarkan tabel 8 tersebut, persentase aktivitas guru memotivasi siswa mendapat poin rata-rata 3,5 dengan persentase 87,5% dan aktivitas perhatian pengajar dalam membimbing siswa mendapat poin rata-rata 3 dengan persentase tercapai sebesar 75%. Dengan demikian hasil pengamatan secara keseluruhan aktivitas guru dalam memberikan pengajaran menunjukan rata-rata 18 dengan presentase 90% dengan tafsiran baik sekali.
Aktivitas selanjutnya yang dinilai adalah aktivitas menerapkan model pembelajaran Pair Checks, aktivitas ini mendapat poin rata-rata 4 dengan persentase tercapai sebesar 100%, untuk aktivitas membimbing diskusi mendapat poin rata-rata 3,5 dengan persentase tercapai 87,5%, untuk aktivitas memberikan evaluasi mendapat poin rata-rata 4 dengan persentase tercapai sebesar 100%. Dalam hal ini sebagian besar aktivitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi.
4.2.3 Data Hasil Belajar Siswa
   Data yang diperlihatkan dalam kegiatan ini merupakan data hasil prates dan postes terhadap materi yang diteliti yaitu menulis paragraf persuasi. Data hasil prates menunjukkan tingkat hasil belajar siswa sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan. Selanjutnya, data hasil postes menunjukkan hasil belajar siswa setelah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Pair Checks.


4.2.3.1 Data Prates
Kegiatan prates dilaksanakan dengan memberikan prates kepada 24 orang siswa kelas X-2 semester II SMA Negeri 1 Kotawaringin Lama untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi yang diteliti yaitu menulis paragraf persuasi. Kegiatan prates dilaksanakan pada hari Senin, 1 Maret 2016. Data hasil prates bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa terhadap materi sebelum disampaikan atau diajarkan. Tes yang diberikan terdiri dari 2 soal berupa uraian soal pertama mewakili indikator 1 dan dan soal kedua mewakili indiktaor  2. Data hasil prates disajikan dalam tabel 9 berikut.
Tabel 7
Data Hasil Prates Kemampuan Siswa

No.
Inisial Nama Siswa
Merangkai Kerangka Paragraf Persuasi sesuai Aspek Kerangka Paragraf Persuasi
Menyusun Kembali Kerangka Paragraf yang Telah Dirangkai menjadi Paragraf Persuasi sesuai Aspek Kerangka Paragraf Persuasi
Nilai
Ketuntasan Belajar
Nilai
Ketuntasan Belajar
Ya
Tidak
Ya
Tidak
1.       
ABM
25

Tidak
0

Tidak
2.       
AH
25

Tidak
25

Tidak
3.       
AM
25

Tidak
25

Tidak
4.       
AS
75
Ya

50

Tidak
5.       
ASB
25

Tidak
25

Tidak
6.       
DK
50

Tidak
25

Tidak
7.       
EWN
25

Tidak
25

Tidak
8.       
FP
25

Tidak
25

Tidak
9.       
GAS
50

Tidak
25

Tidak
10.   
HDK
50

Tidak
50

Tidak
11.   
HRS
25

Tidak
50

Tidak
12.   
IZ
25

Tidak
25

Tidak
13.   
MS
25

Tidak
25

Tidak
14.   
MI
25

Tidak
25

Tidak
15.   
MR
25

Tidak
0

Tidak
16.   
NHHS
25

Tidak
25

Tidak
17.   
NGKH
50

Tidak
50

Tidak
No.
Inisial Nama Siswa
Merangkai Kerangka Paragraf Persuasi sesuai Aspek Kerangka Paragraf Persuasi
Menyusun Kembali Kerangka Paragraf yang Telah Dirangkai menjadi Paragraf Persuasi sesuai Aspek Kerangka Paragraf Persuasi
Nilai
Ketuntasan Belajar
Nilai
Ketuntasan Belajar
Ya
Tidak
Ya
Tidak
18.   
PPS
75
Ya

50

Tidak
19.   
RWS
25

Tidak
25

Tidak
20.   
SFN
50

Tidak
25

Tidak
21.   
SNI
50

Tidak
50

Tidak
22.   
UM
25

Tidak
25

Tidak
23.   
US
25

Tidak
25

Tidak
24.   
VM
50

Tidak
50

Tidak
Jumlah Skor Per Indikator
875



725



Skor Rata-rata
36,45833



30,20833



Jumlah Ketuntasan Belajar Siswa

2
22

-
24
Presentase Ketuntasan Belajar Siswa

8,33%
91,89%


100%

Data prates di atas menunjukan tingkat kemampuan siswa sebelum kegiatan pembelajaran menulis paragraf persuasi dengan model pembelajaran Pair Checks dilaksanakan. Ketercapaian hasil prates menunjukkan dari 24 siswa, pada indikator pertama, merangkai kerangka paragraf persuasi sesuai aspek kerangka paragraf persuasi hanya 2 siswa mencapai nilai 75 yang  mencapai KKM yaitu 75. Indikator kedua menyusun kembali kerangka paragraf yang telah dirangkai menjadi paragraf persuasi sesuai aspek kerangka paragraf persuasi tidak terdapat  siswa yang mencapai KKM yaitu 75.
4.2.3.2 Data Postes
   Data postes diambil setelah peneliti menyampaikan materi dan menerapkan model pembelajaran. Penelitian yang dilaksanakan peneliti ini bersifat uji coba model pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan kepada 24 orang siswa  kelas X-2 semester II SMA Negeri 1 Kotawaingin Lama.
Proses belajar dalam kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 2 Maret 2016. Di awal pembelajaran guru mengucapkan salam, meminta salah satu memimpin doa sebelum memulai pelajaran, mengecek kehadiran siswa, memotivasi siswa tentang materi yang digunakan.
Kegitan selanjutnya, Guru menjelaskan materi pembelajaran paragraf persuasi.  Setelah itu, siswa dibagi menjadi berpasangan, satu pasangan terdiri dari dua orang. Kemudian, guru memberikan petunjuk dan tugas pada setiap siswa. Selanjutnya, siswa menngerjakan tugas sesuai petunjuk guru, hasil tugas dicatat di kertas dan bertukar peran.
Setelah memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang kesulitan dalam menulis paragraf persuasi. Guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami. Kemudian, guru dan siswa menyimpulkan materi pelajaran. Selanjutnya guru melakukan evaluasi berupa postes atau tugas akhir dari kegiatan pembelajaran. Guru membagikan soal kepada masing-masing siswa yang dikerjakan secara individu setelah pembelajaran dengan model pembelajaran Pair Checks.
Data hasil postes diperoleh dari hasil tes yang dilakukan saat model pembelajaran selesai dilaksanakan. Postes dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa memahami materi saat menggunakan model pembelajaran Pair Checks. Data hasil postes disajikan dalam tabel 10 berikut.




Tabel 8
Data Hasil Postes Kemampuan Siswa

No.
Inisial Nama Siswa
Merangkai Kerangka Paragraf Persuasi sesuai Aspek Kerangka Paragraf Persuasi
Menyusun Kembali Kerangka Paragraf yang Telah Dirangkai menjadi Paragraf Persuasi sesuai Aspek Kerangka Paragraf Persuasi
Nilai
Ketuntasan Belajar
Nilai
Ketuntasan Belajar
Ya
Tidak
Ya
Tidak
1.       
ABM
100
Ya

0

Tidak
2.       
AH
75
Ya

100
Ya

3.       
AM
75
Ya

75
Ya

4.       
AS
100
Ya

100
Ya

5.       
ASB
75
Ya

75
Ya

6.       
DK
100
Ya

75
Ya

7.       
EWN
75
Ya

75
Ya

8.       
FP
75
Ya

75
Ya

9.       
GAS
100
Ya

75
Ya

10.   
HDK
100
Ya

100
Ya

11.   
HRS
75
Ya

100
Ya

12.   
IZ
75
Ya

75
Ya

13.   
MS
75
Ya

75
Ya

14.   
MI
75
Ya

75
Ya

15.   
MR
75
Ya

0

Tidak
16.   
NHHS
75
Ya

75
Ya

17.   
NGKH
100
Ya

100
Ya

18.   
PPS
100
Ya

100
Ya

19.   
RWS
75
Ya

75
Ya

20.   
SFN
100
Ya

75
Ya

21.   
SNI
100
Ya

100
Ya

22.   
UM
75
Ya

75
Ya

23.   
US
75
Ya

75
Ya

24.   
VM
100
Ya

100
Ya

Jumlah Skor Per Indikator
2050



1850



Skor Rata-rata
85,4166


77,08333


Jumlah Ketuntasan Belajar Siswa

24
-

22
2
Presentase Ketuntasan Belajar Siswa

100%
0

91,67%
8,33%

Data postes di atas menunjukkan tingkat kemampuan siswa sesudah kegiatan pembelajaran menulis paragraf persuasi advertensi dengan model pembelajaran Pair Checks dilaksanakan. Ketercapaian hasil postes menunjukan 24 siswa yang tuntas pada indikator I dengan nilai 75 sampai 100 yang melebihi nilai KKM yakni 75. Indikator II terdapat 22 siswa yang mencapai nilai ketuntasan dengan nilai 75 sampai 100 yang sesuai dengan nilai KKM 75.
4.2.3.3 Hasil Belajar Siswa
            Hasil belajar siswa dapat dilihat berdasarkan hasil tes yang diberikan kepada siswa. Tes tersebut terbagi menjadi dua bagian, yaitu prates yang diberikan kepada siswa sebelum pembelajaran dengan dengan menerapkan model pembelajaran Pair Checks. Tes kedua adalah postes yang diberikan kepada siswa sesudah pembelajaran dengan model pembelajaran Pair Cheks dilaksanakan.
4.2.3.3.1 Hasil Prates
            Hasil prates yang diperoleh siswa dari 24 siswa sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Pair Checks menunjukan bahwa kemampuan siswa tergolong tidak tuntas. Hal tersebut terbukti dari hasil yang diperoleh siswa dengan skor rata-rata dari kedua indikator tersebut adalah 33,33 . Skor tersebut belum mencapai KKM yang telah ditentukan, yaitu 75 untuk indikator I dan indikator II. Jadi, skor yang mereka peroleh pada saat prates menunjukkan hasil belajar yang belum tuntas.
4.2.3.3.1.1 Hasil Prates Siswa pada Indikator Menyusun Kerangka Paragraf Persuasi
Aspek yang dinilai ada dua sebagai acuan untuk mengetahui kemampuan Aspek menyusun kerangka paragraf persuasi dan Aspek mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf persuasi. Aspek penilaian tersebut adalah sebagai berikut.
Aspek menyusun kerangka paragraf persuasi
1.      Siswa mampu menyusun kerangka paragraf persuasi yang sesuai tiga aspek kerangka paragraf persuasi
2.      Siswa mampu menyusun kerangka paragraf persuasi yang sesuai dua aspek kerangka paragraf persuasi
3.      Siswa mampu menyusun kerangka paragraf persuasi yang sesuai satu aspek kerangka paragraf persuasi
Berdasarkan data yang diperoleh di atas, peneliti sudah menilai hasil kerja siswa dalam menulis paragraf persuasi advertensi dari hasil prates yang dilakukan terhadap siswa kelas X-2 semester II SMA Negeri 1 Kotawaringin Lama tahun pembelajaran 2015/2016 dapat dikategorikan sebagai berikut.
1.      Dua orang siswa dari 24 orang siswa memperoleh nilai 75 dengan kualifikasi tuntas.
2.      Enam orang siswa dari 24 orang siswa memperoleh nilai 50 dengan kualifikasi tidak tuntas
3.      Dua belas orang siswa dari 24 orang siswa memperoleh nilai 25 dengan kualifikasi tidak tuntas.
4.2.3.3.1.2  Hasil Prates Siswa pada Indikator Mengembangkan Kerangka yang Telah Disusun menjadi Paragraf Persuasi
Untuk melihat aspek yang kedua yaitu mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf persuasi.
1        Siswa mampu mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf persuasi dengan tiga aspek kerangka paragraf persuasi.
2        Siswa mampu mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf persuasi dengan dua aspek kerangka paragraf persuasi.
3        Siswa mampu mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf persuasi dengan satu aspek kerangka paragraf persuasi.
            Berdasarkan data yang diperoleh di atas, peneliti sudah menilai hasil kerja siswa dalam mengembangkan kerangka berdasarkan aspek kerangka paragraf persuasi dari hasil prates yang dilakukan terhadap siswa kelas X-2 semester II SMA Negeri 1 Kotawaringin Lama tahun pembelajaran 2015/2016 dapat dikategorikan sebagai berikut.
1.      Tujuh orang siswa dari 24 orang siswa memperoleh nilai 50 dengan kualifikasi tidak tuntas.
2.      Lima belas orang siswa dari 24 orang siswa memperoleh nilai 25 dengan kualifikasi tidak tuntas.
3.      Dua orang siswa dari 24 orang siswa memperoleh nilai 0 dengan kualifikasi tidak tuntas
4.2.3.3.2 Hasil Postes
               Penilaian untuk hasil postes sama dengan kriteria penilaian untuk hasil prates. Sebelum melaksanakan kegiatan postes siswa terlebih dahulu mendengarkan materi yang disampaikan guru, selain itu guru menerapkan model pembelajaran Pair Checks yang telah direncanakan.
               Hasil postes yang diperoleh siswa ketika melaksanakan postes menunjukkan bahwa kemampuan siswa mampu menunjukkan kualifikasi baik. Hal tersebut terbukti dari hasil yang diperoleh siswa dengan skor rata-rata dari kedua indikator tersebut adalah 81,25. Skor tersebut sudah mencapai KKM yang telah ditentukan, yaitu 75 untuk indikator I dan indikator II. Jadi, skor yang mereka peroleh pada saat postes menunjukkan hasil belajar yang tuntas.
4.2.3.3.2.1 Hasil Postes Siswa pada Indikator Menyusun Kerangka Paragraf Persuasi
   Aspek yang dinilai sebagai acuan untuk mengetahui kemampuan siswa menyusun kerangka paragraf persuasi. Aspek penilaian tersebut adalah sebagai berikut.
Aspek menyusun kerangka paragraf persuasi
1.      Siswa mampu menyusun kerangka paragraf persuasi yang sesuai tiga aspek kerangka paragraf persuasi
2.      Siswa mampu menyusun kerangka paragraf persuasi yang sesuai dua aspek kerangka paragraf persuasi
3.      Siswa mampu menyusun kerangka paragraf persuasi yang sesuai satu aspek kerangka paragraf persuasi
            Berdasarkan data yang diperoleh di atas, peneliti sudah menilai hasil kerja siswa dalam menrangkai kerangka paragraf persuasi sesuai aspek kerangka paragraf persuasi dari hasil postes yang dilakukan terhadap siswa kelas X-2 semester II SMA Negeri 1 Kotawaringin Lama tahun pembelajaran 2015/2016 dapat dikategorikan sebagai berikut.
1.      Dua puluh dua orang siswa dari 24 orang siswa memperoleh nilai 100 dengan kualifikasi sangat tuntas.
2.      Dua orang siswa dari 24 orang siswa memperoleh nilai 75 dengan kualifikasi tuntas.

4.2.3.3.2.2 Hasil Postes Siswa pada Indikator Mengembangkan Kerangka yang Telah Disusun menjadi Paragraf Persuasi
Untuk melihat aspek yang kedua yaitu mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf persuasi perlu diperhatikan deskriptor berikut.
1.      Siswa mampu mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf persuasi dengan tiga aspek kerangka paragraf persuasi.
2.      Siswa mampu mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf persuasi dengan dua aspek kerangka paragraf persuasi.
3.      Siswa mampu mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf persuasi dengan satu aspek kerangka paragraf persuasi.
            Berdasarkan data yang diperoleh di atas, peneliti sudah menilai hasil kerja siswa dalam mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf persuasi dari hasil postes yang dilakukan terhadap siswa kelas X-2 semester II SMA Negeri 1 Kotawaringin Lama tahun pembelajaran 2015/2016 dapat dikategorikan sebagai berikut.
1.      Tujuh belas orang siswa dari 24 orang siswa memperoleh nilai 100 dengan kualifikasi sangat tuntas.
2.      Tujuh orang siswa dari 24 orang siswa memperoleh nilai 75 dengan kualifikasi tuntas.



4.2.3.4  Pembahasan Hasil Belajar Siswa
            Data hasil belajar siswa didapat melalui tes hasil belajar. Hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes sebelum pembelajaran dilakukan dan sesudah pembelajaran dilakukan atau disebut dengan prates dan postes.
4.2.3.4.1 Hasil Prates dan Postes
4.      Dua orang siswa dari 24 orang siswa memperoleh nilai 75 dengan kualifikasi tuntas.
5.      Enam orang siswa dari 24 orang siswa memperoleh nilai 50 dengan kualifikasi tidak tuntas
6.      Dua belas orang siswa dari 24 orang siswa memperoleh nilai 25 dengan kualifikasi tidak tuntas.
            Berdasarkan hasil prates dari 24 orang siswa yang dianalisis dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan belajar secara klasikal dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 75 untuk indikator pertama dan indikator kedua. Indikator pertama dari 24 orang siswa, terdapat dua orang siswa memperoleh nilai 75 dengan kualifikasi tuntas, enam orang siswa memperoleh nilai 50 dengan kualifikasi tidak tuntas, dan dua belas orang siswa memperoleh nilai 25 dengan kualifikasi tidak tuntas. Untuk indikator kedua dari 24 orang siswa terdapat tujuh orang siswa memperoleh nilai 50 dengan kualifikasi tidak tuntas, lima belas orang siswa memperoleh nilai 25 dengan kualifikasi tidak tuntas, dan dua orang siswa memperoleh nilai 0 dengan kualifikasi tidak tuntas
            Berdasarkan hasil postes dari 24 orang siswa yang dianalisis dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa sudah memenuhi kriteria ketuntasan belajar secara klasikal dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 75 untuk indikator pertama dan indikator kedua. Untuk indikator pertama dari 24 orang siswa terdapat dua puluh dua orang siswa memperoleh nilai 100 dengan kualifikasi tuntas, dan dua orang siswa memperoleh nilai 75 dengan kualifikasi tuntas. Untuk indikator kedua dari 24 orang siswa terdapat tujuh belas orang siswa memperoleh nilai 100 dengan kualifikasi sangat tuntas dan tujuh orang siswa memperoleh nilai 75 dengan kualifikasi tuntas. Data-data tersebut mengalami perubahan yang signifikan dan dapat diliat melalui grafik beikut.
            Prates dan postes dilaksanakan bertujuan untuk membandingkan hasil belajar siswa sebelum menerima materi dan sesudah menerima materi dengan menerapkan model pembelajaran Pair Checks. Dari hasil data postes yang telah dilaksanakan diketahui siswa kelas X-2 semester II SMA Negeri 1 Kurun tahun pembelajaran 2014/2015 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar