BAB
IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian
yang dipaparkan berikut ini diambil dari data aktivitas siswa,
aktivitas guru dan hasil belajar siswa
yang terdiri dari hasil pretes dan postes. Pretes adalah tes yang dilaksanakan
sebelum siswa mendapat informasi atau penjelasan dari peneliti tentang materi
yang diujikan, sedangkan postes adalah tes yang dilaksanakan setelah siswa
mendapat informasi atau penjelasan dari peneliti
tentang materi yang diujikan.
4.2 Data
Penelitian
Data
yang diperlihatkan dalam penelitian ini adalah data yang terekam dalam lembar observasi
aktivitas siswa dan lembar observasi aktivitas guru dan data hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar
mengajar model pembelajaran Pair Checks. Adapun
pengamatan tersebut dilakukan oleh dua orang pengamat, yaitu guru Bahasa
Indonesia SMA
Negeri 1 Kotawaringin Lama yaitu
Maslan, S.Pd. dan
satu orang mahasiswa Universitas Palangkaraya yang sudah menempuh mata kuliah PPL II yaitu M. Hengki Kurniawan.
4.2.1 Data Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa
diperoleh dari hasil pengamatan aktivitas siswa. Pengamatan dilakukan oleh
dua orang pengamat, yaitu guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Kotawaringin
Lama yaitu Maslan, S.Pd. dan satu orang mahasiswa Universitas Palangkaraya yang sudah menempuh mata kuliah PPL II yaitu
M. Hengki Kurniawan. Data hasil
pengamatan aktivitas siswa diperoleh selama kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran
Pair Checks.
Hasil pengamatan aktivitas siswa pada
proses belajar dengan model pembelajaran Pair Checks dapat dilihat pada tabel 7 berikut.
Tabel 5
Aktivitas Siswa pada Penerapan Model Pembelajaran Pair Checks
Aktivitas Siswa
|
Pengamat 1
|
Pengamat
2
|
Rata-rata
|
Persentase aktivitas siswa yang dicapai
|
Tafsiran
|
1.
Perhatian
siswa
|
3
|
3
|
3
|
75%
|
Baik
|
2.
Partisipasi
siswa
|
3
|
3
|
3
|
75%
|
Baik
|
3.
Respon
siswa ketika model
pembelajaran Pair
Checks dilaksanakan
|
4
|
4
|
4
|
100%
|
Baik Sekali
|
4.
Berdiskusi
|
4
|
3
|
3,5
|
87,5%
|
Baik sekali
|
5.
Memahami
materi
|
4
|
4
|
4
|
100%
|
Baik Sekali
|
Jumlah
|
18
|
17
|
17,5
|
87,5%
|
Baik Sekali
|
Berdasarkan data pengamatan aktivitas
siswa yang ditunjukkan pada tabel di atas, dapat terlihat persentase aktivitas
yang tercapai. Perhatian siswa terhadap pelajaran dengan rata-rata 3 sebesar 75%,
partisipasi siswa terhadap pelajaran dengan rata-rata 3 sebesar 75%. Respon
siswa ketika model pembelajaran dilaksanakan dengan rata-rata 4 sebesar 100%.
Berdiskusi dengan rata-rata 3,5 sebesar 87,5% dan memahami materi dengan
rata-rata 4 sebesar 100%. Dengan demikian hasil pengamatan secara keseluruhan
aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran menunjukan rata-rata 17,5 dengan
presentase 87,5% dengan tafsiran baik sekali.
4.2.1.1 Hasil Aktivitas
Siswa
Hasil
dari dua pengamat aktivitas siswa sebagai berikut. Aktivitas perhatian siswa
terhadap pelajaran 75%, partisipasi siswa terhadap pelajaran sebesar 75%,
respon siswa ketika model pembelajaran Pair
Checks dilaksanakan 100%, berdiskusi/mengerjakan
LKS 87,5%, dan memahami materi 100%. Dengan demikian hasil pengamatan secara
keseluruhan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran menunjukan
rata-rata 17,5 dengan presentase 87,5% dengan tafsiran baik sekali.
Berdasarkan tabel di atas persentase guru
menjelaskan materi pembelajaran paragraf persuasi dengan rata-rata 3,5 dengan
persentase aktivitas guru mencapai 87,5%,
dan guru membagi Siswa berkelompok berpasangan sebangku, dengan rata-rata 3
dengan persentase 75%, untuk guru membimbing dan memberikan arahan atas hasil
kerja siswa dengan rata-rata 4 dengan persentase 100%, untuk guru menjelaskan
kembali materi yang belum dipahami siswa mencapai rata-rata 3,5 dengan
persentase 87,5%, serta untuk guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran mencapai
rata-rata 4 dengan persentase 100%. Dengan demikian hasil pengamatan secara
keseluruhan aktivitas guru dalam memberikan pengajaran menunjukan rata-rata 18
dengan presentase 90% dengan tafsiran baik sekali.
4.2.1.2 Pembahasan Hasil
Penelitian Aktivitas Siswa
Poin-poin
aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan model pembelajaran Pair Checks ini
adalah sebagai berikut.
1. Perhatian
siswa, yaitu pandangan mata tertuju ke depan, memerhatikan dengan tekun hal-hal
yang sedang disampaikan, mencatat bagian-bagian pelajaran yang penting,
memberikan respon saat guru menjelaskan dan menanyakan materi yang dijelaskan
apabila tidak atau kurang dipahami.
2. Partisipasi
siswa, yaitu memberikan respon terhadap materi (pertanyaan-pertanyaan) yang
disampaikan, menanyakan hal-hal yang belum dipahami, berlatih melakukan
kegiatan tertentu (menulis), berbagi ide dan pengalaman dalam membahas suatu
permasalahan.
3. Partisipasi
siswa terhadap model pembelajaran, yaitu ikut terlibat ketika model
pembelajaran dilaksanakan, memberikan respon yang baik saat model pembelajaran
dilaksanakan, memperhatikan dengan sungguh-sungguh ketika teman melaksanakan
model, senang karena akan belajar berpasangan.
4. Kerja sama siswa dalam pasangan,
yaitu siswa aktif mengikuti kegiatan kerja
sama siswa dalam pasangan dengan teman pasangannya, ketika mereka
kegiatan kerja sama siswa dalam pasangan
aktif menyelesaikan
tugasnya. Siswa melakukan kerjasama agar
pekerjaan mereka cepat selesai dengan hasil yang bagus dan siswa yang sudah
mengerti menjelaskan kepada pasangannya hasil
tugas mereka.
5. Memahami
materi, yaitu memahami materi dengan sungguh-sungguh, memahami materi dan dapat
memberikan contoh dengan tepat. Memahami materi dengan baik dan dapat
mengembangkannya, memahami materi dengan baik dan dapat menerapkannya dengan
tepat secara sistematis.
Berdasarkan tabel 7 tersebut,
persentase aktivitas perhatian siswa mendapat poin rata-rata 3 dengan
persentase tercapai sebesar 75% dan aktivitas partisipasi siswa mendapat poin
rata-rata 3 dengan persentase tercapai sebesar 75%. Aktivitas selanjutnya, yang
dinilai adalah aktivitas respon siswa ketika model pembelajaran dilaksanakan,
aktivitas ini mendapat poin rata-rata 4 dengan persentase tercapai sebesar
100%, untuk aktivitas kegiatan kerja
sama siswa dalam pasangan, mendapat poin rata-rata 3,5
dengan persentase tercapai sebesar 87,5%, untuk aktivitas memahami materi
mendapat poin rata-rata 4 dengan persentase tercapai sebesar 100%. Dengan
demikian hasil pengamatan secara keseluruhan aktivitas siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran menunjukan rata-rata 17,5 dengan presentase 87,5% dengan
tafsiran baik sekali.
4.2.2 Data Aktivitas Guru
Hasil pengamatan aktivitas
guru dalam proses belajar mengajar dengan penerapan model pembelajaran Pair
Checks pada penelitian ini dihitung dari pengamat 1
dan 2 adalah sebagai berikut.
Tabel 6
Aktivitas Guru pada
Penerapan Model Pembelajaran Pair
Checks
Aktivitas Guru
|
Pengamat 1
|
Pengamat
2
|
Rata-rata
|
Persentase aktivitas siswa yang dicapai
|
Tafsiran
|
1.
Guru
menjelaskan materi pembelajaran paragraf persuasi.
|
3
|
4
|
3,5
|
87,5%
|
Baik Sekali
|
2.
Guru membagi Siswa berkelompok berpasangan sebangku,
|
3
|
3
|
3
|
75%
|
Baik
|
3.
Guru membimbing dan memberikan arahan atas hasil
kerja siswa.
|
4
|
4
|
4
|
100%
|
Baik
|
4.
Guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami
siswa.
|
4
|
3
|
3,5
|
87,5%
|
Baik Sekali
|
5.
Guru
bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.
|
4
|
4
|
4
|
100%
|
Baik Sekali
|
Jumlah
|
18
|
18
|
18
|
90%
|
Baik Sekali
|
Berdasarkan tabel di atas persentase guru menjelaskan materi
pembelajaran paragraf persuasi dengan rata-rata 3,5 dengan persentase aktivitas
guru mencapai 87,5%, dan guru membagi
Siswa berkelompok berpasangan sebangku, dengan rata-rata 3 dengan persentase
75%, untuk guru membimbing dan memberikan arahan atas hasil kerja siswa dengan
rata-rata 4 dengan persentase 100%, untuk guru menjelaskan kembali materi yang
belum dipahami siswa mencapai rata-rata 3,5 dengan persentase 87,5%, serta
untuk guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran mencapai rata-rata 4 dengan
persentase 100%. Dengan demikian hasil pengamatan secara keseluruhan aktivitas
guru dalam memberikan pengajaran menunjukan rata-rata 18 dengan presentase 90%
dengan tafsiran baik sekali.
4.2.2.1 Hasil Aktivitas Guru
Pada
bagian aktivitas guru ada pun hasil dari dua orang pengamat untuk aktivitas guru
menjelaskan materi pembelajaran paragraf persuasi 87,5%, guru membagi Siswa
berkelompok berpasangan sebangku sebesar 75%, persentase aktivitas guru
membimbing dan memberikan arahan atas hasil kerja siswa yaitu sebesar 100%, guru
menjelaskan kembali materi yang belum dipahami siswa 87,5%, serta untuk guru
bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yaitu sebesar 100%. Dengan demikian
hasil pengamatan secara keseluruhan aktivitas guru dalam memberikan pengajaran
menunjukan rata-rata 18 dengan presentase 90% dengan tafsiran baik sekali.
4.2.2.2
Pembahasan
Hasil Aktivitas Guru
Berdasarkan
observasi yang dilakukan dua orang pengamat semua indikator aktivitas yang
kemungkinan muncul telah dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar
dengan menerapkan model pembelajaran Pair Checks.
Pada lembar observasi yang telah dilaksanakan pada aktivitas guru yaitu sebagai
berikut.
1. Aktivitas
guru menjelaskan materi pembelajaran paragraf persuasi yang dilihat dari cara
perhatian pengajar ketika menyampaikan dan menerapkan materi kepada siswa,
sehingga siswa benar-benar memerhatikan materi dan memahami materi yang
disampaikan. Menegur apabila ada siswa yang berbicara dengan teman sebangkunya
dengan tidak memerhatikan guru.
2. Aktivitas
guru membagi siswa
berkelompok berpasangan sebangku yaitu
membagi siswa dalam pasangan sesuai model pembeajaran.
Model pembelajaran Pair
Checks mengharuskan siswa dibagi berpasangan. Berpasangan ini agar siswa
lebih leluasa mengekspor pikirannya karena hanya dihadapkan pada teman
pasangannya.
3. Aktivitas
guru membimbing dan memberikan arahan atas hasil kerja siswa yaitu memberi kejelasan atas hasil siswa. Kejelasan ini
dimaksudkan untuk memberi arahan kepada siswa agar jelas.
4. Aktivitas guru menjelaskan kembali materi yang belum
dipahami siswa yaitu memerhatikan siswa ketika bekerja berpasangan,
memberi arahan apabila siswa kurang paham.
5. Aktivitas
guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran
dan evaluasi yaitu melakukan penarikan kesimpulan dari
proses pembelajaran dan menilai penguasaan siswa dengan mengajukan pertanyaan
kepada siswa, menilai penguasaan siswa melalui kemampuan dalam menulis.
Berdasarkan tabel 8 tersebut,
persentase aktivitas guru memotivasi siswa mendapat poin rata-rata 3,5 dengan
persentase 87,5% dan aktivitas perhatian pengajar dalam membimbing siswa
mendapat poin rata-rata 3 dengan persentase tercapai sebesar 75%. Dengan
demikian hasil pengamatan secara keseluruhan aktivitas guru dalam memberikan
pengajaran menunjukan rata-rata 18 dengan presentase 90% dengan tafsiran baik
sekali.
Aktivitas
selanjutnya yang dinilai adalah aktivitas menerapkan model pembelajaran Pair Checks,
aktivitas ini mendapat poin rata-rata 4 dengan persentase tercapai sebesar
100%, untuk aktivitas membimbing diskusi mendapat poin rata-rata 3,5 dengan
persentase tercapai 87,5%, untuk aktivitas memberikan evaluasi mendapat poin
rata-rata 4 dengan persentase tercapai sebesar 100%. Dalam hal ini sebagian
besar aktivitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi
pelajaran serta berdiskusi.
4.2.3 Data Hasil Belajar Siswa
Data
yang diperlihatkan dalam kegiatan ini merupakan data hasil prates dan postes terhadap
materi yang diteliti yaitu menulis paragraf persuasi. Data hasil prates menunjukkan tingkat hasil
belajar siswa sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan. Selanjutnya, data hasil
postes menunjukkan hasil belajar siswa setelah kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Pair Checks.
4.2.3.1 Data Prates
Kegiatan prates dilaksanakan dengan memberikan prates
kepada 24
orang siswa kelas X-2 semester II SMA Negeri 1 Kotawaringin
Lama untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap
materi yang diteliti yaitu menulis paragraf persuasi. Kegiatan
prates dilaksanakan pada hari Senin, 1 Maret 2016. Data hasil prates
bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa terhadap materi sebelum
disampaikan atau diajarkan. Tes yang diberikan terdiri dari 2 soal berupa
uraian soal pertama mewakili indikator 1 dan
dan soal kedua mewakili indiktaor 2. Data hasil prates disajikan dalam tabel 9 berikut.
Tabel 7
Data Hasil Prates
Kemampuan Siswa
No.
|
Inisial Nama Siswa
|
Merangkai
Kerangka Paragraf Persuasi sesuai Aspek Kerangka Paragraf Persuasi
|
Menyusun
Kembali Kerangka Paragraf yang Telah Dirangkai menjadi Paragraf Persuasi
sesuai Aspek Kerangka Paragraf Persuasi
|
||||
Nilai
|
Ketuntasan Belajar
|
Nilai
|
Ketuntasan Belajar
|
||||
Ya
|
Tidak
|
Ya
|
Tidak
|
||||
1.
|
ABM
|
25
|
|
Tidak
|
0
|
|
Tidak
|
2.
|
AH
|
25
|
|
Tidak
|
25
|
|
Tidak
|
3.
|
AM
|
25
|
|
Tidak
|
25
|
|
Tidak
|
4.
|
AS
|
75
|
Ya
|
|
50
|
|
Tidak
|
5.
|
ASB
|
25
|
|
Tidak
|
25
|
|
Tidak
|
6.
|
DK
|
50
|
|
Tidak
|
25
|
|
Tidak
|
7.
|
EWN
|
25
|
|
Tidak
|
25
|
|
Tidak
|
8.
|
FP
|
25
|
|
Tidak
|
25
|
|
Tidak
|
9.
|
GAS
|
50
|
|
Tidak
|
25
|
|
Tidak
|
10.
|
HDK
|
50
|
|
Tidak
|
50
|
|
Tidak
|
11.
|
HRS
|
25
|
|
Tidak
|
50
|
|
Tidak
|
12.
|
IZ
|
25
|
|
Tidak
|
25
|
|
Tidak
|
13.
|
MS
|
25
|
|
Tidak
|
25
|
|
Tidak
|
14.
|
MI
|
25
|
|
Tidak
|
25
|
|
Tidak
|
15.
|
MR
|
25
|
|
Tidak
|
0
|
|
Tidak
|
16.
|
NHHS
|
25
|
|
Tidak
|
25
|
|
Tidak
|
17.
|
NGKH
|
50
|
|
Tidak
|
50
|
|
Tidak
|
No.
|
Inisial Nama Siswa
|
Merangkai
Kerangka Paragraf Persuasi sesuai Aspek Kerangka Paragraf Persuasi
|
Menyusun
Kembali Kerangka Paragraf yang Telah Dirangkai menjadi Paragraf Persuasi
sesuai Aspek Kerangka Paragraf Persuasi
|
||||
Nilai
|
Ketuntasan Belajar
|
Nilai
|
Ketuntasan Belajar
|
||||
Ya
|
Tidak
|
Ya
|
Tidak
|
||||
18.
|
PPS
|
75
|
Ya
|
|
50
|
|
Tidak
|
19.
|
RWS
|
25
|
|
Tidak
|
25
|
|
Tidak
|
20.
|
SFN
|
50
|
|
Tidak
|
25
|
|
Tidak
|
21.
|
SNI
|
50
|
|
Tidak
|
50
|
|
Tidak
|
22.
|
UM
|
25
|
|
Tidak
|
25
|
|
Tidak
|
23.
|
US
|
25
|
|
Tidak
|
25
|
|
Tidak
|
24.
|
VM
|
50
|
|
Tidak
|
50
|
|
Tidak
|
Jumlah Skor Per Indikator
|
875
|
|
|
725
|
|
|
|
Skor Rata-rata
|
36,45833
|
|
|
30,20833
|
|
|
|
Jumlah Ketuntasan Belajar Siswa
|
|
2
|
22
|
|
-
|
24
|
|
Presentase Ketuntasan Belajar Siswa
|
|
8,33%
|
91,89%
|
|
|
100%
|
Data prates di atas menunjukan tingkat kemampuan siswa sebelum
kegiatan pembelajaran menulis paragraf persuasi dengan model pembelajaran Pair
Checks dilaksanakan. Ketercapaian hasil prates
menunjukkan dari 24 siswa, pada indikator pertama, merangkai kerangka paragraf persuasi
sesuai aspek kerangka paragraf persuasi hanya 2 siswa mencapai nilai 75
yang mencapai KKM yaitu 75. Indikator kedua menyusun kembali kerangka paragraf yang telah dirangkai
menjadi paragraf persuasi sesuai aspek kerangka paragraf persuasi tidak terdapat siswa yang
mencapai KKM yaitu 75.
4.2.3.2 Data Postes
Data
postes diambil setelah peneliti menyampaikan materi dan menerapkan model
pembelajaran. Penelitian
yang dilaksanakan peneliti ini bersifat uji coba model pembelajaran. Kegiatan
ini dilaksanakan kepada 24
orang siswa kelas X-2 semester II SMA Negeri 1 Kotawaingin Lama.
Proses belajar
dalam kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu,
2 Maret 2016.
Di awal pembelajaran guru mengucapkan salam, meminta salah satu memimpin doa
sebelum memulai pelajaran, mengecek kehadiran siswa,
memotivasi siswa tentang materi yang digunakan.
Kegitan
selanjutnya, Guru menjelaskan materi pembelajaran
paragraf persuasi. Setelah itu, siswa
dibagi menjadi berpasangan, satu pasangan terdiri dari dua
orang. Kemudian, guru memberikan petunjuk dan tugas pada
setiap siswa. Selanjutnya, siswa menngerjakan tugas sesuai petunjuk guru, hasil tugas dicatat
di kertas dan bertukar peran.
Setelah
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang kesulitan dalam menulis paragraf persuasi. Guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami.
Kemudian, guru dan siswa menyimpulkan materi pelajaran. Selanjutnya guru
melakukan evaluasi berupa postes atau tugas akhir dari kegiatan pembelajaran.
Guru membagikan soal kepada masing-masing siswa yang dikerjakan secara individu
setelah pembelajaran dengan model pembelajaran Pair Checks.
Data hasil
postes diperoleh dari hasil tes yang dilakukan saat model pembelajaran selesai
dilaksanakan. Postes dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa
memahami materi saat menggunakan model pembelajaran Pair Checks. Data
hasil postes disajikan dalam tabel
10 berikut.
Tabel 8
Data Hasil Postes
Kemampuan Siswa
No.
|
Inisial Nama Siswa
|
Merangkai
Kerangka Paragraf Persuasi sesuai Aspek Kerangka Paragraf Persuasi
|
Menyusun
Kembali Kerangka Paragraf yang Telah Dirangkai menjadi Paragraf Persuasi
sesuai Aspek Kerangka Paragraf Persuasi
|
||||
Nilai
|
Ketuntasan Belajar
|
Nilai
|
Ketuntasan Belajar
|
||||
Ya
|
Tidak
|
Ya
|
Tidak
|
||||
1.
|
ABM
|
100
|
Ya
|
|
0
|
|
Tidak
|
2.
|
AH
|
75
|
Ya
|
|
100
|
Ya
|
|
3.
|
AM
|
75
|
Ya
|
|
75
|
Ya
|
|
4.
|
AS
|
100
|
Ya
|
|
100
|
Ya
|
|
5.
|
ASB
|
75
|
Ya
|
|
75
|
Ya
|
|
6.
|
DK
|
100
|
Ya
|
|
75
|
Ya
|
|
7.
|
EWN
|
75
|
Ya
|
|
75
|
Ya
|
|
8.
|
FP
|
75
|
Ya
|
|
75
|
Ya
|
|
9.
|
GAS
|
100
|
Ya
|
|
75
|
Ya
|
|
10.
|
HDK
|
100
|
Ya
|
|
100
|
Ya
|
|
11.
|
HRS
|
75
|
Ya
|
|
100
|
Ya
|
|
12.
|
IZ
|
75
|
Ya
|
|
75
|
Ya
|
|
13.
|
MS
|
75
|
Ya
|
|
75
|
Ya
|
|
14.
|
MI
|
75
|
Ya
|
|
75
|
Ya
|
|
15.
|
MR
|
75
|
Ya
|
|
0
|
|
Tidak
|
16.
|
NHHS
|
75
|
Ya
|
|
75
|
Ya
|
|
17.
|
NGKH
|
100
|
Ya
|
|
100
|
Ya
|
|
18.
|
PPS
|
100
|
Ya
|
|
100
|
Ya
|
|
19.
|
RWS
|
75
|
Ya
|
|
75
|
Ya
|
|
20.
|
SFN
|
100
|
Ya
|
|
75
|
Ya
|
|
21.
|
SNI
|
100
|
Ya
|
|
100
|
Ya
|
|
22.
|
UM
|
75
|
Ya
|
|
75
|
Ya
|
|
23.
|
US
|
75
|
Ya
|
|
75
|
Ya
|
|
24.
|
VM
|
100
|
Ya
|
|
100
|
Ya
|
|
Jumlah Skor Per Indikator
|
2050
|
|
|
1850
|
|
|
|
Skor Rata-rata
|
85,4166
|
|
|
77,08333
|
|
|
|
Jumlah Ketuntasan Belajar Siswa
|
|
24
|
-
|
|
22
|
2
|
|
Presentase Ketuntasan Belajar Siswa
|
|
100%
|
0
|
|
91,67%
|
8,33%
|
Data postes di atas menunjukkan tingkat kemampuan siswa sesudah kegiatan
pembelajaran menulis paragraf persuasi advertensi dengan model pembelajaran Pair Checks dilaksanakan.
Ketercapaian hasil postes menunjukan 24 siswa yang tuntas pada
indikator I dengan nilai 75 sampai 100 yang melebihi
nilai KKM yakni 75. Indikator II terdapat 22 siswa yang mencapai nilai
ketuntasan dengan nilai 75 sampai 100 yang sesuai dengan nilai KKM 75.
4.2.3.3 Hasil Belajar Siswa
Hasil
belajar siswa dapat dilihat berdasarkan hasil tes yang diberikan kepada siswa. Tes tersebut
terbagi menjadi dua bagian, yaitu prates yang diberikan kepada siswa sebelum
pembelajaran dengan dengan menerapkan model pembelajaran Pair
Checks. Tes kedua adalah
postes yang diberikan kepada siswa sesudah pembelajaran dengan model
pembelajaran Pair Cheks
dilaksanakan.
4.2.3.3.1 Hasil Prates
Hasil prates yang diperoleh siswa dari 24 siswa sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran Pair Checks menunjukan bahwa kemampuan siswa tergolong tidak tuntas. Hal tersebut terbukti dari hasil yang diperoleh siswa dengan skor rata-rata dari kedua indikator
tersebut adalah 33,33 . Skor tersebut belum mencapai KKM yang telah ditentukan,
yaitu 75
untuk indikator I dan indikator II. Jadi, skor yang mereka peroleh pada saat
prates menunjukkan hasil belajar yang belum tuntas.
4.2.3.3.1.1 Hasil Prates Siswa pada Indikator Menyusun Kerangka Paragraf Persuasi
Aspek yang dinilai ada dua sebagai acuan untuk mengetahui kemampuan
Aspek menyusun kerangka paragraf persuasi dan Aspek mengembangkan kerangka yang
telah disusun menjadi paragraf persuasi. Aspek penilaian tersebut adalah
sebagai berikut.
Aspek
menyusun kerangka paragraf persuasi
1.
Siswa mampu
menyusun kerangka paragraf persuasi yang sesuai tiga aspek kerangka paragraf
persuasi
2.
Siswa mampu
menyusun kerangka paragraf persuasi yang sesuai dua aspek kerangka paragraf
persuasi
3. Siswa mampu menyusun kerangka paragraf persuasi yang
sesuai satu aspek kerangka paragraf persuasi
Berdasarkan data
yang diperoleh di atas, peneliti sudah
menilai hasil kerja siswa dalam menulis
paragraf persuasi advertensi dari hasil
prates yang dilakukan terhadap siswa kelas X-2
semester II SMA Negeri 1 Kotawaringin Lama
tahun pembelajaran 2015/2016 dapat dikategorikan sebagai
berikut.
1.
Dua orang siswa dari 24 orang siswa memperoleh nilai 75 dengan kualifikasi tuntas.
2.
Enam orang siswa
dari 24 orang siswa memperoleh nilai 50 dengan kualifikasi tidak tuntas
3.
Dua belas orang
siswa dari 24 orang siswa memperoleh
nilai 25 dengan kualifikasi tidak
tuntas.
4.2.3.3.1.2
Hasil Prates Siswa pada Indikator Mengembangkan Kerangka yang Telah Disusun menjadi
Paragraf Persuasi
Untuk melihat aspek yang kedua yaitu mengembangkan
kerangka yang telah disusun menjadi paragraf persuasi.
1
Siswa mampu
mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf persuasi dengan tiga
aspek kerangka paragraf persuasi.
2
Siswa mampu
mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf persuasi dengan dua aspek
kerangka paragraf persuasi.
3
Siswa mampu
mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf persuasi dengan satu
aspek kerangka paragraf persuasi.
Berdasarkan
data yang diperoleh di atas, peneliti sudah
menilai hasil kerja siswa dalam mengembangkan kerangka berdasarkan
aspek kerangka paragraf persuasi dari hasil prates yang dilakukan terhadap siswa kelas X-2
semester II SMA Negeri 1 Kotawaringin Lama
tahun pembelajaran 2015/2016 dapat dikategorikan sebagai berikut.
1.
Tujuh orang siswa dari 24 orang siswa memperoleh
nilai 50 dengan kualifikasi tidak
tuntas.
2.
Lima belas orang
siswa dari 24 orang siswa memperoleh nilai 25 dengan kualifikasi tidak tuntas.
3.
Dua orang siswa
dari 24 orang siswa memperoleh nilai 0 dengan kualifikasi tidak tuntas
4.2.3.3.2 Hasil Postes
Penilaian
untuk hasil postes sama dengan kriteria penilaian untuk hasil prates. Sebelum
melaksanakan kegiatan postes siswa terlebih dahulu mendengarkan materi yang
disampaikan guru, selain itu guru menerapkan model pembelajaran Pair Checks yang telah direncanakan.
Hasil postes yang diperoleh siswa
ketika melaksanakan postes menunjukkan bahwa kemampuan siswa mampu menunjukkan
kualifikasi baik. Hal tersebut terbukti dari hasil yang diperoleh siswa dengan
skor rata-rata dari kedua indikator tersebut adalah 81,25. Skor tersebut sudah
mencapai KKM yang telah ditentukan, yaitu 75 untuk indikator I dan indikator
II. Jadi, skor yang mereka peroleh pada saat postes menunjukkan hasil belajar
yang tuntas.
4.2.3.3.2.1 Hasil Postes Siswa pada
Indikator Menyusun Kerangka Paragraf Persuasi
Aspek
yang dinilai sebagai acuan untuk mengetahui kemampuan siswa menyusun kerangka
paragraf persuasi. Aspek penilaian tersebut adalah
sebagai berikut.
Aspek
menyusun kerangka paragraf persuasi
1.
Siswa mampu
menyusun kerangka paragraf persuasi yang sesuai tiga aspek kerangka paragraf
persuasi
2.
Siswa mampu
menyusun kerangka paragraf persuasi yang sesuai dua aspek kerangka paragraf
persuasi
3. Siswa mampu menyusun kerangka paragraf persuasi yang
sesuai satu aspek kerangka paragraf persuasi
Berdasarkan
data yang diperoleh di atas, peneliti sudah
menilai hasil kerja siswa dalam menrangkai kerangka paragraf
persuasi sesuai aspek kerangka paragraf
persuasi dari hasil postes yang dilakukan terhadap siswa kelas X-2
semester II SMA Negeri 1 Kotawaringin Lama
tahun pembelajaran 2015/2016 dapat dikategorikan sebagai berikut.
1.
Dua puluh dua orang
siswa dari
24 orang siswa memperoleh nilai 100 dengan
kualifikasi sangat tuntas.
2.
Dua orang siswa
dari 24 orang siswa memperoleh nilai 75 dengan kualifikasi tuntas.
4.2.3.3.2.2 Hasil Postes Siswa pada Indikator Mengembangkan Kerangka
yang Telah Disusun menjadi Paragraf Persuasi
Untuk melihat aspek yang kedua yaitu mengembangkan kerangka yang telah disusun
menjadi paragraf persuasi perlu diperhatikan deskriptor berikut.
1. Siswa
mampu mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf persuasi
dengan tiga aspek kerangka paragraf persuasi.
2. Siswa
mampu mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf persuasi
dengan dua aspek kerangka paragraf persuasi.
3. Siswa
mampu mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf persuasi
dengan satu aspek kerangka paragraf persuasi.
Berdasarkan
data yang diperoleh di atas, peneliti sudah
menilai hasil kerja siswa dalam mengembangkan kerangka
yang telah disusun menjadi paragraf persuasi dari hasil postes yang dilakukan terhadap siswa kelas X-2
semester II SMA Negeri 1 Kotawaringin Lama
tahun pembelajaran 2015/2016 dapat dikategorikan sebagai
berikut.
1.
Tujuh belas orang siswa dari 24 orang siswa memperoleh
nilai 100 dengan kualifikasi sangat tuntas.
2. Tujuh orang siswa dari
24 orang siswa memperoleh nilai 75 dengan kualifikasi tuntas.
4.2.3.4 Pembahasan Hasil Belajar Siswa
Data hasil belajar siswa didapat melalui tes hasil
belajar. Hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes
sebelum pembelajaran dilakukan dan sesudah pembelajaran dilakukan atau disebut dengan prates dan postes.
4.2.3.4.1 Hasil Prates dan Postes
4.
Dua orang siswa dari 24 orang siswa memperoleh nilai 75 dengan kualifikasi tuntas.
5.
Enam orang siswa
dari 24 orang siswa memperoleh nilai 50 dengan kualifikasi tidak tuntas
6.
Dua belas orang
siswa dari 24 orang siswa memperoleh
nilai 25 dengan kualifikasi tidak
tuntas.
Berdasarkan hasil prates dari
24 orang siswa yang dianalisis dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa belum
memenuhi kriteria ketuntasan belajar secara klasikal dengan persentase
ketuntasan belajar sebesar 75 untuk indikator pertama dan indikator kedua.
Indikator pertama dari 24 orang siswa, terdapat dua orang siswa memperoleh
nilai 75 dengan kualifikasi tuntas, enam orang siswa memperoleh nilai 50 dengan
kualifikasi tidak tuntas, dan dua belas orang siswa memperoleh nilai 25 dengan
kualifikasi tidak tuntas. Untuk indikator kedua dari 24 orang siswa terdapat tujuh
orang siswa memperoleh nilai 50 dengan kualifikasi tidak tuntas, lima belas
orang siswa memperoleh nilai 25 dengan kualifikasi tidak tuntas, dan dua orang
siswa memperoleh nilai 0 dengan kualifikasi tidak tuntas
Berdasarkan hasil postes
dari 24 orang siswa yang dianalisis dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa
sudah memenuhi kriteria ketuntasan belajar secara klasikal dengan persentase
ketuntasan belajar sebesar 75 untuk indikator pertama dan indikator kedua.
Untuk indikator pertama dari 24 orang siswa terdapat dua puluh dua orang siswa
memperoleh nilai 100 dengan kualifikasi tuntas, dan dua orang siswa memperoleh
nilai 75 dengan kualifikasi tuntas. Untuk indikator kedua dari 24 orang siswa
terdapat tujuh belas orang siswa memperoleh nilai 100 dengan kualifikasi sangat
tuntas dan tujuh orang siswa memperoleh nilai 75 dengan kualifikasi tuntas.
Data-data tersebut mengalami perubahan yang signifikan dan dapat diliat melalui
grafik beikut.
Prates dan postes
dilaksanakan bertujuan untuk membandingkan hasil belajar siswa sebelum menerima
materi dan sesudah menerima materi dengan menerapkan model pembelajaran Pair Checks. Dari hasil data postes yang
telah dilaksanakan diketahui siswa kelas X-2 semester II SMA Negeri 1 Kurun tahun pembelajaran 2014/2015 menunjukkan bahwa
hasil belajar siswa meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar