TUGAS
KAJIAN
PROSA
Nama:
Ahmat Nafarin
NIM:
AAB 112035
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN
BAHASA DAN SENI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PALANGKARAYA
a.
Fungsi
Estetika
Fungsi estetika dalam novel Pengakuan Pariyem karya Linus
Suryadi yaitu ketika pengarang
mendeskripsikan keadaan sing hari dengan bahasa yang sangat indah, sehingga
menimbulkan kesan keindahan pada pembaca, seperti tampak pada kutipan berikut.
“MATAHARI tegak di
pusat langit
Menikmati tajam
ubun-ubun saya
Angin sepoi-sepoi
basah berhembus dalam cuaca siang yang lekang
Saya hapus
keringat di jidat yang tetes berlebaran
(Pengakuan Pariyem
2009:28)
Novel Pengakuan
Pariyem penggunaan bahasa yang indah, pembaca juga akan merasakan suatu
keindahan dalam novel ini. Dengan bahasa yang indah pula maka pembaca akan
lebih menikmati sebuah karya sastra.
b.
Fungsi
Didaktif
Fungsi didaktif dalam novel Pengakuan Pariyem, dapat dijumpai saat Pariyem merasa tetangganya
akan asing apabila ia dipanggil dengan nama aslinya. Pariyem lebih sering
dipanggil Iyem. Ia mengingatkan kata nenek moyang membanggakan nama adalah
perbuatan pamer, ini membuktikan penuh dengan unsur mendidik agar tidak
sombong.
Bila nama lengkap ngotot saya
cantumkan
untuk sembarang waktu dan kesempatan
lha, tidak ilok namanya
Saya yakin, itu percuma
dianggap pamer nama saja
Yang sungguh mati! Saya merasa asing
kuping tetangga pada merasa kurang
sreg
dan para priyagung pada berpaling
Bukankah keyakinan, begitu kata
nenek moyang kita,
pada hakekatnya adalah sumber
kekuatan?
tak pantas diobral sembarangan
(Pengakuan Pariyem 2009:15)
c.
Fungsi
Moral
Nilai moralitas dalam novel ini yaitu tingkah laku Pariyem
lugu, penurut, patuh, mengerti akan karma dan jujur. Hal ini dapat dibuktikan pada
kutipan di bawah ini.
Pariyem, nama saya
lahir di wonosari gunung kidul pulau
jawa
tapi kerja di kota pedalaman
ngayogyakarta
umur saya 25 tahun.
Ya,ya pariyem saya,
maria magdalena pariyem lengkapnya
“iyem” panggilan sehari-harinya,
dari wonosari gunung kidul
sebagai
babu ndoro kanjeng cokro sentono
di ndalem suryomentaraman
ngayogyakarta.
Untuk mengaku pada sembarang orang
ah, ya, mana saya sudi?
“sedang saya pantang dusta
bila saya dusta pada orang lain
orang lain akan dusta sama saya
-saya kuwalat
saya kena hukum karma namanya
(Pengakuan Pariyem 2009:54)
Dapat dilihat pada kutipan di atas kalau Pariyem itu
adalah wanita yang sangat patuh kepada aturan dapat dilihat pada kutipan di
atas selain kejujuran, keluguan juga Pariyem mengerti akan adanya hukum karma
yang berlaku apabila kita melangkahinya.
d. Fungsi Religi
Fungsi religiusitas dalam novel Pengakuan Pariyem juga memiliki nilai religius, yaitu nilai agama
yang dapat dijumpai pada pengakuan Pariyem yang mengaku beragama Mistik Jawa tetapi di KTP miliknya
ditulis Katolik. Ini membuktikan bahwa Pariyem juga memiliki agama dan diakuinya
seperti tampak pada kutipan berikut.
“Ya, ya, Pariyem saya
Adapun kepercayaan saya:
Mistik Jawa
Tetapi dalam kartu penduduk
oleh pak lurah dituliskan
Saya beragama Katolik
(Pengakuan Pariyem
2009:13)
e.
Nilai
Sosial
Novel Pengakuan Pariyem memiliki fungsi sosial, dalam konteks sosial Pengakuan Pariyem juga memberikan
gambaran bagaimana kondisi sosial politik masyarakat Jawa pada saat itu tahun
1970 dan awal 1980-an. Pariyem jelas mewakili apa yang disebutkan oleh Clifford
Geertz dalam karyanya The Religion of Java sebagai orang Jawa yang abangan.
Kepercayaan saya katolik mistik
alias katolik kejawen.
Maria Magdalena Nama pemandian saya
Maria Magdalena Pariyem lengkapnya
‘Iyem’Pangilan sehari-harinya
Dari wonosari gunung kidul
Tapi nama baptis Maria Magdalena dipakai
Kalau ada keperluan – keperluan resmi saja
Buat mencari surat keterangan bebas G-30-S/PKI
Mencari surat berkelakuan baik dari polisi…..
Maria Magdalena Nama pemandian saya
Maria Magdalena Pariyem lengkapnya
‘Iyem’Pangilan sehari-harinya
Dari wonosari gunung kidul
Tapi nama baptis Maria Magdalena dipakai
Kalau ada keperluan – keperluan resmi saja
Buat mencari surat keterangan bebas G-30-S/PKI
Mencari surat berkelakuan baik dari polisi…..
(Pengakuan Pariyem 2009:25)
f. Citra Masyarakat
Citra masyarakat dalam novel Pengakuan Pariyem terdapat ketika Pariyem menganggap dirinya rendah di mata orang lain.
(Pengakuan
Pariyem 2009:67)
g.
Konteks
Kemasyarakatan
Konteks kemasyarakatan terlihat dalam latar suasana pada
novel Pengakuan Pariyem adalah saat Pariyem
dilahirkan sampai besar di Yogyakarta. Budaya yang digunakan pada keluarga
Pariyem adalah budaya Jawa yang begitu kental dan sangat kental tidak begitu
mengikuti zaman. Hal ini dapat di buktikan dari pernyataaan berikut ini.
Pariyem nama saya
lahir di wonosari gunung kidul pulau jawa
tapi kerja di kota pedalaman ngayogyakarta.
Ya,ya pariyem saya
maria magdalena pariyem lengkapnya
“iyem” panggilan sehari-harinya
dari wonosari gunung kidul
sebagai
babu ndoro kanjeng cokro sentono
di ndalem suryomentaraman ngayogyakarta.
“dusun Karang kami lewati
dusun Wonosari ada di depan
kami menempuh bulak, gliyak-gliyak.
Ya,ya pariyem saya
maria magdalena pariyem lengkapnya
“iyem” panggilan sehari-harinya
dari wonosari gunung kidul
sebagai
babu ndoro kanjeng cokro sentono
di ndalem suryomentaraman ngayogyakarta
tata lahirnya
saya hanya babu
tapi batinnya
(Pengakuan Pariyem 2009:29)
Dari pernyataan di atas dapat dibuktikan kalau suasana
kehidupan masyarakat Yogyakarta adalah seorang yang taat dengan aturan adat Jawa
yang kental namun mengikuti perkembangan zaman.
h.
Kodrat
Hidup
Kodrat hidup dalam novel Pengakuan Pariyem yaitu Pariyem memang seorang babu, tetapi ia juga
seorang puteri karena Pariyem mengandung anak Den Baguse. Sampai pada saat Pariyem melahirkan
anak dan menjadi selir Den Baguse. Pariyem menjadi ibu dari cucu Raden Cokro
Sentono.
Ya,ya pariyem saya
maria magdalena pariyem lengkapnya
“iyem” panggilan sehari-harinya
dari wonosari gunung kidul
sebagai babu
ndoro kanjeng cokro sentono
di ndalem suryomentaraman
ngayogyakarta
tata lahirnya
saya hanya babu
tapi batinnya
saya putri mantu
(Pengakuan Pariyem 2009:205)
Kutipan di atas membuktikan bahwa sebenarnya merupakan
seorang puteri, itu adalah kodrat hidup sebenarnya dari sisi Pariyem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar