Translate

Minggu, 12 Juli 2015

KAJIAN PROSA: Novel Burung-Burung Manyar



TUGAS
KAJIAN PROSA







Nama: Ahmat Nafarin
Nim: AAB 112035








PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA


1.  Nilai Agresivitas
       Nilai Agresivitas dalam novel Burung-burung Manyar karya YB. Mangunwijaya adalah ketika mendengar suara Vearbrunggen. Tindakan itu termasuk agresivitas karena terlebih dahulu melakukan sesuatu sebelum orang lain. Nilai agresivitas tersebut dapat dibuktikan seperti kutipan berikut.
Kudengar suaraVearbruggen: "mari." Dan aku diseret olehnya. Terhuyung-huyung aku diterkam oleh tangan-tangan besi sedadu­-serdadu dan direbahkan dalam, veldbed. Mataku seperti jaring tekstil. Cuma dapat memandang ke plafond seng-berpola garis .arang yang catnya sudah rontok itu. Sepuluh menit? Setengah jam? Aku tidak tahu. Aku hanya melihat sosok tubuh besar kekar si mayoor itu di samping veldbedku dan yang memandangku dari atas. Mengenkan bajingan besar itu kalau dilihat dari bawah. Seperti setiap saat ia tinggal mengangkat kakinya satu sin jlog, sepatu itu menjebol perutku. Tetapi ia hanya bertanya: Nah, ada apa?”
(Burung-burung Manyar, 2010:94)
       Kutipan di atas membuktiksn bahwa tokoh Aku dalam novel Burung-burung Manyar karya YB. Mangunwijaya sangat agresif karena terlebih dahulu mengetahui sesuatu sebelum orang lain.
2.  Nilai Nasionalisme
       Nilai nasionalisme dalam novel Burung-burung Manyar karya YB. Mangunwijaya adalah saat ungkapan tokoh Aku yang memaparkan dimana tanah airnya dan pengakuannya yang membela musuh. Nilai nasionalisme tersebut dapat dibuktikan dengan kutipan berikut.
Tanah-air ada di sana, di mana ada cinta dan kedekatan hati, di mana tidak ada manusia menginjak manusia lain. Siapa dulu yang omong begitu? Lupaaku. Ah, si sersan mayor MP di kerkop itu. Memang aku tidak punya tanah-air, karena aku biasanya ikut dengan pihak, penyerang. Dulu sebagai koboi Spoor, sekarang sebagai kacung Board of Directors lihay yang tahu, yang sungguh tahu bahwa model perhitungan komputer itu terselipi (atau dise­lipi?) kesalahan yang merugikan Negara ini dengan sekian milyar dolar per tahun. Kami yang tak kenal dimensi kemanusiawian, yang dingin, berjiwa robot, apa lagi. Tetapi sayalah yang sekarang memegang kunci informasi rahasia pengurasan negeri ini. Benar, memang sudah kuduga, kopi restoran ini enak. Cukup memberi kafein sedikit.untuk nanti. Aku harus segar. Ini bukan trip bisnis atau perjalanan ke resepsi perkawinan. Ini ziarah.
(Burung-burung Manyar, 2010:227)
       Dari kutipan di atas maka yang terdapat pada tokoh Aku dalam novel Burung-burung Manyar karya YB. Mangunwijaya tidak memiliki nilai nasionalisme karena ia mendukung pihak musuh seperti yang di ucapkan pada kutupan di atas.
3.  Nilai Cinta
       Nilai cinta dalam novel Burung-burung Manyar karya YB. Mangunwijaya adalah ketika Teto pulang dan isteri dan anak bahagia. Nilai cinta tersebut dapat dibuktikan dengan kutipan sebagai berikut.
"Kami tahu. Kami memahami semua Teto. Kini yang pentiag, kau sudah ada di tengah kami lagi dan Atik bahagia. Suaminya juga sudah tahu semuanya." Ya,. begitulah pikirku, scoring ibu hanya melihat kebahagiaan anaknya, tetapi wanita tidak mudah melihat jauh soal-soal konsekwensi rumit yang mengiringinya. Semua naluri induk begitu.
(Burung-burung Manyar, 2010:272)
       Nilai cinta yang dapat diambil dalam novel Burung-burung Manyar karya YB. Mangunwijaya adalah kecintaan Teto kepada keluarganya, kepada anaknya yang sedih ketika ditinggalnya. Nalurinya sebagai orang tua tidak tega meninnggalkan anaknya karena kecintaannya tersebut.
4.  Nilai Moral
       Nilai moral dalam novel Burung-burung Manyar karya YB. Mangunwijaya adalah saat pikiran mereka yang sudah tidak ambil pusing. Nilai moral tersebut dapat dibuktikan dalam kutipan di bawah ini.
Mereka pun sudah tidak ambil pusing apakah aku berhasil sampai di Magelang ataukah terkena, jebakan gerilya di tengah jalan.Tambah mayat seorang kapten KNIL bukan soal. Bahkan dapat mengurangi persoalan dunia. Dalam saat perang normal, kematian seorang komandan kompi diartikan rugi. Dalam waktu tentara menunggu sekaratnya, setiap perwira yang tertembak bisa menguntungkan keseluruhan. Upacara penguburannya cukup di­bayar dengan tembakan salvo peleton, yang memang sudah meng­harapkan beban peluni mereka semoga dikurangi.
(Burung-burung Manyar, 2010:145)
       Kutipan di atas membuktikan bahwa nilai moral para tentara dalam novel Burung-burung Manyar adalah tidak ambil pusing. Nilai moral para tentara ini hanya berpikir pendek dan melupakannya sekejap saja.
5.  Nilai Tanggung Jawab
       Nilai tanggung jawab dalam novel Burung-burung Manyar karya YB. Mangunwijaya adalah saat Pak Dukuh berjanji permasalahnya dibawa ke kelurahan. Nilai tanggung jawab tersebut dapat dibuktikan dalam kutipan di bawah ini.
Tetapi Pak Dukuh mengatakan, bahwa-memang itu mere­potkan, tetapi bagaimana 1agi, itu sudah konsekuensi jaman pembangunan. Tiba-tiba suara serak yang kehilangan kerbau tadi me­mohon, apa rnemang betul tidak ada jalan keluar agar ia diberi kemurahan. Akhirnya sesudah melingkar-lingkar Pak Dukuh ber­janji, masalah ini akan ia ajukan ke.pihak kelurahan.Terserah beliau nanti bagaimana, kebijaksanaan rnana yang perlu diambil. Sekali lagi Pak Dukuh menegaskan, bahwa semua itu bukan ber­maksud menambah kesedihan seorang kawan sedesa yang dirundung malang kerbaunya bilang, tetapi hanya dan melulu demi  ketaatan kepada pemerintah. Sebab menurut.pemerintah, sudah­ terlalu banyak kerbau dan kambing hilang. Maka perlu diadakan tindakan untuk menanggulang peristiwa-peristiwa yang tidak di­inginkan, itu, yang memberi kesan, seolah-olah negara kita ini liberal dan hanya penuh kekacauan saja. Maka perlulah semua itu ditertibkan, dan setiap orang harus ikut bertanggung-jawab.
(Burung-burung Manyar, 2010:241)
       Kutipan di atas membuktikan Pak Dukuh dalam novel Burung-burung Manyar karya YB. Mangunwijaya memiliki nilai tanggung jawab karena ia bertanggung jawab atas semua masalah itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar